Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsolidasikan Informasi Demand Pasar Kerja, Kemnaker Lakukan Ini

Sekjen Anwar Sanusi ketika memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, di Kota Tangerang Banten, Selasa, (27/6/2023). (Dok. Kemnaker)

Jakarta, IDN Times -- Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengungkapkan, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus berkomitmen untuk mengonsolidasikan informasi demand pasar kerja dalam memenuhi kebutuhan perusahaan/industri untuk mendapatkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi.

"Salah satu upaya untuk mengonsolidasikan informasi demand pasar kerja tersebut adalah dengan meningkatkan pelayanan informasi pasar kerja," ujar Sekjen Anwar Sanusi ketika memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja di Kota Tangerang Banten, Selasa, (27/6/2023).

1. Kemnaker meningkatkan pelayanan informasi pasar kerja

Foto bersama peserta acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, di Kota Tangerang Banten, Selasa, (27/6/2023). (Dok. Kemnaker)

Anwar Sanusi mengatakan, adanya bonus demografi akan berdampak baik bagi pembangunan Indonesia. Pada saat tersebut penduduk usia produktif berjumlah dua kali lipat dari penduduk nonproduktif, sehingga berpeluang menjadi pendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Di sisi lain, bonus demografi juga dapat menjadi ancaman bagi Indonesia. Dengan banyaknya jumlah penduduk produktif, berpeluang menambah angka pengangguran jika tidak disertai dengan peningkatan kualitas tenaga kerja dan penciptaan lapangan kerja.

"Ini menjadi catatan bagi kita, jika pengangguran masih didominasi oleh angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menengah ke bawah, sehingga kompetensi dan daya saing tenaga kerja kita masih sangat kurang," kata Anwar Sanusi.

2. Meningkatkan daya saing digital Indonesia

Sekjen Anwar Sanusi ketika memberikan sambutan pada acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, di Kota Tangerang Banten, Selasa, (27/6/2023). (Dok. Kemnaker)

Sekjen Anwar menambahkan, berdasarkan laporan Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) 2015 yang menyebutkan, Indonesia tidak mengalami kekurangan jumlah lulusan sekolah, melainkan kekurangan angkatan kerja dengan keahlian yang tepat untuk bekerja.

Data World Digital Competitiveness 2021 juga mencatat, daya saing digital di Indonesia berada pada peringkat 53 dari 64 negara. Kondisi ini menunjukkan bahwa di tengah ledakan adopsi teknologi, daya saing digital Indonesia masih rendah.

3. Menyiapkan SDM yang unggul serta berdaya saing tinggi

Foto bersama peserta acara Konsolidasi Informasi Demand Pasar Kerja, di Kota Tangerang Banten, Selasa, (27/6/2023). (Dok. Kemnaker)

Anwar Sanusi menyebutkan, digitalisasi telah membawa perubahan terhadap jenis pekerjaan dan keahlian yang dibutuhkan di pasar kerja.

Menutup sambutannya, Anwar mengingatkan, tantangan terberat bangsa Indonesia dalam menghadapi era teknologi adalah menyiapkan SDM yang unggul serta berdaya saing tinggi. 

"SDM unggul Indonesia harus mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri saat ini," katanya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ester Ajeng
EditorEster Ajeng
Follow Us