Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Fokus Antisipasi Bencana

- Antisipasi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi dengan modifikasi cuaca
- Koordinasi dan penguatan posko siaga terpadu
Jakarta, IDN Times - Pemerintah memfokuskan antisipasi bencana sebagai fokus utama dalam libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengingat perkiraaan cuaca ekstrem dari BMKG dan situasi darurat bencana di sejumlah wilayah.
"Yang tahun ini agak lebih berat adalah bencana. Kita menghadapi situasi di Aceh, Sumut, Sumbar, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, dan wilayah lain. Ini PR berat, bukan hanya mengantisipasi bencana, tetapi juga menjaga layanan peribadatan dan pariwisata di wilayah terdampak," ujar Pratikno dikutip dari keterangan pers, Kamis (11/12/2025).
1. Antisipasi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi dengan modifikasi cuaca

Pratikno meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk terus memperbarui informasi cuaca. Permintaan ini termasuk pelaksanaan operasi modifikasi cuaca di wilayah-wilayah yang dinilai berisiko tinggi.
Langkah tersebut diambil mengingat potensi fenomena hidrometeorologi basah masih sangat tinggi selama periode Nataru. Pemerintah ingin meminimalisir gangguan akibat cuaca terhadap arus mudik dan aktivitas wisata.
2. Koordinasi dan penguatan posko siaga terpadu

Pratikno menekankan perlunya koordinasi yang ditingkatkan antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat di lapangan. Dia meminta TNI, Polri, BNPB, Basarnas, serta pemerintah daerah memperkuat posko siaga terpadu.
"Penguatan posko tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana. Posko diharapkan dapat merespons dengan cepat jika terjadi keadaan darurat," kata dia.
Selain itu, ujar dia, pemerintah mengawal ketat seluruh layanan utama Nataru, meliputi layanan peribadatan, layanan kesehatan, transportasi, pariwisata, antisipasi bencana, hingga layanan inklusif bagi perempuan. anak, dan penyandang difabel.
3. Dukungan khusus untuk wilayah terdampak bencana

Sementara, upaya antisipasi juga mencakup dukungan khusus bagi wilayah yang belum pulih dari bencana. Pratikno mengatakan, pemulihan di sejumlah wilayah Sumatra, seperti Aceh dan Sumatra Utara, masih berlangsung dengan kondisi fasilitas yang terbatas.
Pratikno mengatakan, dukungan ekstra bagi masyarakat yang merayakan Natal di wilayah terdampak terutama di Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, dan Sibolga menjadi prioritas wajib.
"Pemerintah harus memastikan kelancaran layanan peribadatan dan pariwisata di daerah-daerah tersebut sembari terus menangani pemulihan pascabencana," kata dia.
Sebelumnya, Pratikno mengatakan, libur Nataru tahun ini, jika dihitung dari akhir pekan dan cuti bersama berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 20 Desember dan 24 Desember, sementara puncak arus balik diprediksi jatuh pada 28 Desember dan 4 Januari.














