Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wakil Kepala BGN Minta SPPG di Banyumas Daftar SLHS ke Dinkes

01KBP5A84TC7HS1R4520H2A6RQ.png
Acara Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis bersama Forkompimda, Kasatpel, Yayasan. Mitra, Korwil, Korcam, dan Kepala SPPG di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas, di Hotel Aston Purwokerto, Kamis (4/12). (Dok. MBG)
Intinya sih...
  • Data kepemilikan SLHS Eks Karesidenan Banyumas: Banjarnegara 68 SPPG, Purbalingga 79 SPPG, Cilacap 127 SPPG, Banyumas 146 SPPG.
  • Tak ada alasan menunda pendaftaran SLHS: Kabupaten Banyumas memiliki kuota terbesar, namun baru 15 SPPG yang lolos.
  • Apresiasi bagi Kepala SPPG dan mitra: Nanik mengapresiasi para Kepala SPPG dan Mitra di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga yang telah mendapatkan SLHS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Purwokerto, IDN Times – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang memerintahkan agar Mitra, Yayasan, dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banyumas segera mengejar ketertinggalan mereka dalam mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan. Sebab, SPPG-SPPG di kabupaten lain di wilayah eks Karesidenan Banyumas telah memiliki SLHS.

“Saya beri waktu sebulan untuk mendaftarkan ke Dinas Kesehatan. Kalau dalam sebulan belum juga mendaftar, nanti akan saya suspend,” kata Nanik dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis bersama Forkompimda, Kasatpel, Yayasan. Mitra, Korwil, Korcam, dan Kepala SPPG di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas, di Hotel Aston Purwokerto, Kamis (4/12).

1. Data kepemilikan SLHS

WhatsApp Image 2025-10-27 at 11.43.08.jpeg
BGN gelar rapat koordinasi KPPG-Kareg-Korwil percepatan pencapaian target penerima manfaat peningkatan implementasi program MBG. (IDN Times/Amir Faisol)

Eks Karesidenan Banyumas terdiri dari Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas. Dalam catatan Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), Kabupaten Banjarnegara memiliki kuota 131 SPPG. Saat ini sudah terisi 68 SPPG, dan telah beroperasi 46 SPPG. “Ke-46 SPPG ini telah memiliki SLHS semua,” kata Direktur Wilayah II Tauwas, Brigjen Albertus Doni Dewantoro.

Kabupaten Purbalingga memiliki kuota 133 SPPG. Saat ini sudah terisi 79 SPPG, sementara yang telah beroperasi 54 SPPG. Ke-54 SPPG sudah memiliki SLHS, termasuk dua SPPG lain yang masih dalam persiapan. Sementara itu, di Kabupaten Cilacap dengan kuota 163 SPPG, sudah terisi 127 SPPG. Dari jumlah itu 95 SPPG sudah beroperasi dan 44 SPPG telah memiliki SLHS.

2. Tak ada alasan menunda pendaftaran SLHS

IMG-20250612-WA0106.jpg
Siswa sekolah di Dolok Sanggul saat menikmati MBG perdana di Humbang Hasundutan, Rabu (11/6/2025) (dok.istimewa)

Sementara itu, Kabupaten Banyumas memiliki kuota terbesar, yakni 227 SPPG. Dari 227 kuota itu, 146 telah terisi, sementara yang sudah beroperasi 116 SPPG. “Ini gimana? Dari 98 yang mendaftar, yang lolos kok malah baru 15 SPPG, sementara 48 lainnya malah belum mendaftarkan diri,” kata mantan wartawan senior itu, saat menegur para Mitra/Yayasan dan Kepala SPPG Kabupaten Banyumas.

Menurut Nanik, tidak ada alasan bagi mitra, yayasan, maupun Kepala SPPG untuk menunda-nunda pendaftaran SLHS. Sebab, dalam Rapat Tim Koordinasi Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa proses pengurusan SLHS tidak dipungut biaya.

“Yang ada biayanya hanya untuk pengambilan dan pengujian sample. Harganya 1 sampai 2 juta. Kalau ada pungutan macem-macem, nanti laporkan ke saya,” kata Ketua Harian Tim Koordinasi K/L itu.

3. Apresiasi bagi Kepala SPPG dan mitra

Inin Nastain IDN Times/ Wakil Ketua Yayasan GSN Nanik S. Deyang
Wakil Ketua Yayasan GSN Nanik S. Deyang (Inin Nastain/IDN Times)

Dalam kesempatan itu, Nanik mengapresiasi para Kepala SPPG dan Mitra di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga yang telah mendapatkan SLHS untuk dapur-dapur MBG mereka yang telah beroperasi. “Nanti saya traktir untuk beli sroto, ya…,” kata Nanik disambut tepuk tangan riuh para hadirin.

Sebelumnya, Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi itu juga mengajak para hadirin untuk mendoakan keselamatan para petugas SPPG yang sedang berjibaku di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah dilanda bencana banjir. “Mohon doa Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan Anak-nakku semua, karena ternyata menjadi petugas SPPG taruhannya nyawa,” ujar Nanik.

Dalam situasi bencana, SPPG-SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar tetap bergerak. Mereka mengalihfungsikan dapur MBG menjadi dapur umum untuk melayani warga terdampak banjir. Namun, ada Ahli Gizi di Sigli yang meninggal karena kesetrum saat bertugas, dan seorang Asisten Lapangan masih bisa diselamatkan. Sementara itu, petugas SPPG di Aceh Tengah yang terjebak di Lokasi banjir, akhirnya mendapatkan bantuan. “Kita doakan semoga bencana lekas mereda, segera pulih, dan anak-anak kita tetap sehat dan selamat,” kata Nanik. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us

Latest in News

See More

Program MBG Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja

05 Des 2025, 15:22 WIBNews