Mutasi TNI: Brigjen Frega Wenas Jabat Direktur Jakstrahan Kemhan
- Kolonel Arm Rico Sirait akan menjadi jubir Kemhan
- Frega menonjol di bidang akademik hingga raih gelar Phd dari LSE
- Frega pernah merasakan berbagai penugasan berbahaya di lapangan
Jakarta, IDN Times - Mutasi perwira tinggi TNI Angkatan Darat (AD) juga dialami oleh Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang. Ia dimutasi dari jabatan Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) menjadi Direktur Kebijakan Strategis Pertahanan (Dir Jakstrahan) Direktorat Kebijakan Strategis Pertahanan Kemhan. Mutasi itu tertulis di dalam dokumen nomor Kep/1334/IX/2025 yang diteken oleh Panglima TNI pada 30 September 2025.
"Memutuskan menetapkan pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, Brigjen Frega Wenas dari Karo Humas Setjen Kemhan menjadi Dir Jakstrahan Ditjen Strahan Kemhan," demikian yang tertulis di dalam dokumen tersebut dan dikutip pada Selasa (14/10/2025).
Ketika IDN Times konfirmasi kepada Frega, ia tak menampiknya. "Terima kasih atas ucapannya," ujar Frega melalui pesan pendek pada hari ini.
Namun, ketika ditanyakan mulai kapan ia menempati posisi terbarunya, Frega mengaku masih menunggu instruksi lebih lanjut.
1. Kolonel Arm Rico Sirait akan menjabat jadi jubir Kemhan
Di dalam surat keputusan itu pula tertulis, pengganti Frega adalah Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait. Sebelumnya, dia adalah perwira menengah di TNI AD. Rico pun juga pernah menjabat sebagai Dandim 0507/Bekasi.
2. Frega menonjol di bidang akademik hingga raih gelar Phd dari LSE
Sejak berkarier di TNI, Frega diketahui sudah sangat menonjol di bidang akademik. Lulusan Akademi Militer tahun 1998 itu merupakan perwira TNI pertama yang bergelar PhD dari dari London School of Economics and Political Science, Inggris.
Sejak 2013 lalu, ia tercatat sebagai Dosen Tetap Universitas Pertahanan (Unhan). Frega selama ini aktif menulis di sejumlah media dan jurnal internasional bereputasi, seperti Australian Journal of International Affairs, Pacific Review, dan Journal of Current Southeast Asian Affairs, yang semuanya terindeks di Scopus (Q1).
Frega memiliki gelar akademik Master of International Relations (MIR), Master of Military Art and Science (MMAS), Doctor of Philosophy (PhD), dan Fellowship in Higher Education Academy (FHEA).
Ia meraih gelar MIR di Macquarie University, Australia dan menjadi student speaker saat kelulusannya.
3. Frega pernah merasakan berbagai penugasan berbahaya di lapangan
Kendati dikenal menonjol dalam akademik, bukan berarti Frega tidak merasakan penugasan berbahaya di lapangan. Dalam unggahannya di akun Instgramnya, @frega_wenas, saat HUT ke-79 TNI pada 5 Oktober lalu, Frega sedikit menceritakan pengabdiannya sebagai anggota TNI.
"Banyak bekal keilmuan, pengalaman, keahlian teknis dan taktis yang saya peroleh selama berdinas di TNI. Mulai dari penugasan operasi di Aceh, Poso dan Papua telah saya jalankan walau tidak mudah karena penuh dengan darah dan keringat untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun keselamatan bangsa," katanya.
Setelah dari Akmil, Frega Wenas bertugas di berbagai satuan elite TNI AD. Sebelum menjalani pendidikan di Inggris, ia menjabat Koorspri KSAD dan kemudian ditugaskan sebagai Dandim 0502/Jakarta Utara. Terakhir ia mendapat tugas sebagai Komandan Satgas Super Garuda Shield 2024.
