Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemhan: Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Harus Tunggu Mandat PBB

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas di kantor Kemhan, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)
Intinya sih...
  • Indonesia memberikan beasiswa pendidikan bagi pemuda Palestina di Unhan
  • Menteri Pertahanan Sjafrie mengingatkan rakyat Palestina tidak berjuang seorang diri
  • Mahasiswa asal Palestina diberikan pelatihan Bahasa Indonesia selama enam bulan sebelum memulai studi di Unhan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengamini pernyataan Presiden Prabowo Subianto di forum sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang siap mengirimkan 20 ribu pasukan perdamaian ke negara-negara konflik, termasuk Gaza, Palestina. Namun, pengiriman pasukan perdamaian ke wilayah konflik tidak bisa dilakukan secara sepihak.

"Tentu harus ada mandat dari PBB dan negara yang memiliki otoritas di sana," ujar Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Jumat malam (27/9/2026).

Meski begitu, Indonesia tetap siap bila akhirnya mandat itu diberikan. Personel pasukan perdamaian yang dikirimkan merupakan orang-orang terbaik.

"Indonesia juga sudah memiliki Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI yang sudah dibangun sejak 2012 lalu. Kami juga memiliki stand by force yang setiap saat dapat digerakan," tutur dia.

Jenderal bintang satu itu juga menyebut Indonesia termasuk dalam 10 negara terbesar yang menjadi kontributor pasukan perdamaian PBB. Indonesia kini mengirimkan 2.736 pasukan perdamaian PBB yang tersebar di delapan misi.

1. Indonesia tetap peduli terhadap Palestina dengan memberikan beasiswa

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia ketika menerima 44 kadet Unhan asal Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Meski belum bisa langsung mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, Indonesia tetap berkontribusi bagi Palestina dengan cara lain. Salah satunya memberikan beasiswa pendidikan bagi pemuda-pemudi asal Palestina.

Beasiswa pendidikan penuh itu diberikan kepada 22 pemuda Palestina untuk studi di Universitas Pertahanan (Unhan). Program beasiswa ini sudah diberikan sejak 2024. Ketika itu, Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Kini, di bawah kepemimpinan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, ia tinggal melanjutkan program tersebut.

"Keberadaanmu di Indonesia tidak lepas dari perjuangan Presiden Prabowo saat Beliau bertugas sebagai Menteri Pertahanan pada masa sebelumnya. Saya bertugas untuk melanjutkan ini supaya kalian bisa menjadi pemimpin negara dan bangsa Palestina," ujar Sjafrie di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Jumat malam.

Total ada 44 mahasiswa asal Palestina yang sedang menuntut ilmu di Unhan. Mereka berasal dari angkatan 2024 dan 2025.

Sjafrie berpesan kepada para kadet agar tetap belajar dengan disiplin dan bersemangat. Selain itu, purnawirawan jenderal bintang empat itu turut mendorong agar tetap bersahabat dengan teman-teman satu kampusnya asal Indonesia.

2. Menhan Sjafrie ingatkan rakyat Palestina tidak berjuang seorang diri

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ketika berbincang dengan kadet Universitas Pertahanan asal Palestina. (IDN Times/Santi Dewi)

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) itu mengatakan kepada 44 mahasiswa Palestina, bahwa perjuangan rakyatnya untuk menjadi negara yang berdaulat tidak seorang diri. Saat ini sudah 150 negara di dunia yang mendukung dan mengakui kemerdekaan Palestina, termasuk Indonesia.

"Para kadet sudah melihat perjuangan Bangsa Indonesia terhadap Palestina sudah sampai mengemuka di tingkat global. Presiden sudah membawa isu Palestina hingga ke tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Sjafrie.

Prabowo, katanya, terus memperjuangkan pengakuan dan kemerdekaan Palestina. "Pak Presiden memperjuangkan two state solution sampai tercapai," tutur dia.

3. Mahasiswa asal Palestina diberikan pelatihan Bahasa Indonesia enam bulan

Kepala Biro Infohan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di balai wartawan. (IDN Times/Santi Dewi)
Kepala Biro Infohan Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di balai wartawan. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengatakan sebelum memulai studi, puluhan mahasiswa asal Palestina itu sudah lebih dulu diberikan pelatihan Bahasa Indonesia selama enam bulan. Lama pelatihan bahasa itu sama untuk setiap angkatan.

"Jadi, kemampuan dasar Bahasa Indonesia sudah ada walaupun tadi beberapa kadet tidak terlalu sempurna Bahasa Indonesianya. Tetapi, mereka memahami komunikasi sehari-hari," ujar Frega ketika menjawab pertanyaan IDN Times.

Selain itu, Unhan sudah sejak lama ingin menjadi kampus berkelas dunia. Sehingga, kata Frega, di sejumlah sesi pembelajaran kerap menggunakan Bahasa Inggris.

"Dalam konteks tertentu kami memang menggunakan Bahasa Inggris, termasuk untuk sesi video conference," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Agus Suparmanto Deklarasi Maju Calon Ketua Umum PPP, Gus Yasin Sekjen

27 Sep 2025, 10:08 WIBNews