Nelayan Cilincing Bantah Videokan Tanggul Beton: Itu Wisatawan

- Nelayan Cilincing membantah mengambil video tanggul beton di laut, menyebut itu dilakukan oleh wisatawan yang sedang memancing.
- Tanggul sepanjang 2-3 km membuat nelayan harus mengambil rute memutar, menambah biaya bahan bakar dan kesulitan mencari ikan.
- Keluhan terkait proyek pelabuhan akan dibicarakan langsung dengan pihak KCN oleh komunitas nelayan Cilincing.
Jakarta, IDN Times - Ketua Komunitas Nelayan Cilincing, Danu Waluyo membantah anggotanya mengambil video terkait tanggul beton di laut Cilincing, Marunda, Jakarta Utara. Adapun beton itu merupakan tiang yang dipasang di area pembangunan dermaga 3 Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN).
Danu mengatakan, video itu diduga diambil oleh wisatawan yang sedang memancing, dan menyewa perahu nelayan.
"Itu bukan nelayan, Pak. Itu pemancing, orang mancing. Dan itu masih kategori wisatawan. Kita juga bingung gitu," kata Danu dalam konferensi pers klarifikasi PT KCN soal tanggul beton di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Dalam video tersebut disebutkan, keberadaan tanggul mengganggu rute nelayan melaut. Tanggul sepanjang 2-3 kilometer (km) itu membuat nelayan harus mengambil rute memutar. Sehingga, menambah biaya yang harus dikeluarkan untuk bahan bakar.
"Jadi awalnya perlintasan nelayan, sehingga nelayan kesulitan mencari ikan. Dia harus memutar jauh cing dengan adanya tanggul beton," ucap sosok yang mengambil video viral tersebut.
Danu mengatakan, terkait kendala melaut, yang selama ini mengganggu adalah limbah industri dan limbah rumah tangga.
"Masalah limbah industri itu melalui sungai. Ini ada keterlibatan seluruh wilayah, seluruh yang ada di kependudukan juga. Karena limbah rumah tangga maupun limbah industri semua melalui sungai yang bermuara di laut," tutur Danu.
Dia menuturkan, jika komunitasnya memiliki keluhan terkait proyek pelabuhan, maka akan langsung dibicarakan dengan pihak KCN.
"Kami mengajukan untuk pertemuan. Alhamdulillah ditanggapi oleh bapak-ibu dari KCN," ujar Danu.