Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengamat: Jika Reshuffle, Bukan untuk Perbaiki Kinerja Tapi Buat PAN

Ilustrasi - Kabinet Indonesia Maju (Twitter/@KSPgoid)
Ilustrasi - Kabinet Indonesia Maju (Twitter/@KSPgoid)

Jakarta, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) telah resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung pemerintah. Hal itu terungkap saat elite PAN diketahui hadir di Istana Negara saat Presiden Joko “Jokowi” Widodo bertemu dengan para pimpinan partai politik koalisi, Rabu (25/8/2021).

Usai bergabungnya PAN ke dalam koalisi, isu perombakan atau reshuffle kabinet kembali bergulir. PAN kali ini disebut bisa menggantikan kursi menteri dari kalangan profesional jika benar reshuffle kabinet terjadi.

Direktur Eksekutif Indonesia Politican Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, apabila reshuffle kabinet benar-bbenar dilakukan Presiden Jokowi usai bergabungnya PAN, artinya reshuffle itu terjadi bukan untuk memperbaiki kinerja kabinet, tapi untuk memperkuat koalisi.

“Sepertinya Jokowi sedang menambah koalisi pendukungnya untuk memperkuat dan menambah back up politik terhadapnya, agar kekuasaannya aman. Karena ada suara-suara dari masyarakat juga yang minta Jokowi turun,” kata Ujang kepada IDN Times, Rabu (1/8/2021).

“Bukan memperbaiki kinerja pemerintah. Tapi memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf,” ujarnya lagi.

1. Jokowi akan menghadapi tahun politik, disebutkan butuh dukungan PAN

Menurut Ujang, masuknya PAN ke dalam koalisi juga sebagai bentuk kekhawatiran Jokowi dalam menghadapi tahun politik. Sebab, Ujang menilai, kedepannya Jokowi memang butuh dukungan politik yang lebih besar.

“Tak ada makan siang yang gratis. Tak ada koalisi yang tulus. Semua berbalut kepentingan dan saling dukung. Namun jika PAN tak dapat menteri, itu mungkin sudah deal dengan Jokowi,” tutur Ujang.

2. Jika reshuffle terjadi, diduga sebagai bentuk akomodasi untuk PAN

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno [tengah]. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Dia mengatakan, perlu melihat ke depannya apa yang akan terjadi dalam kabinet. Apabila terjadi reshuffle, maka itu sebagai bentuk akomodasi untuk PAN.

“Oleh karena itu, kita lihat saja ke depan, jika ada reshuffle itu artinya ada akomodasi terhadap PAN. Artinya akan ada kader PAN yang jadi menteri. Paling-paling satu menteri, dan itu pun akan menggeser menteri dari nonparpol,” ucapnya.

3. Istana tegaskan Jokowi saat ini tengah fokus menangani pandemik

Instagram/@faldomaldini

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Faldo Maldini menegaskan, saat ini Presiden Jokowi tengah fokus pada penanganan pandemik COVID-19. Ia mengatakan, kabinet yang ada saat ini juga tengah bekerja dengan baik untuk menyelesaikan masalah pandemik.

“Tim pemerintah hari ini sudah bekerja dengan sangat baik. Tren kasus COVID sudah membaik, walaupun kita akan terus waspada dan bersiap. Ini yang jadi prioritas,” kata Faldo kepada IDN Times, Selasa (31/8/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us