Jakarta, IDN Times - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai jadi pihak yang paling diuntungkan apabila Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno jadi berpindah dari Gerindra.
Sebagaimana diketahui, isu kepindahan Sandiaga Uno ke PPP diungkapkan langsung oleh Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Setelah Dasco mengatakan Sandiaga akan gabung ke PPP dalam waktu dekat, pernyataan itu langsung dibantah Sandiaga.
Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza mengatakan, jika isu tersebut terjadi, maka sangat menguntungkan PPP.
"Persoalan ini tentu saja sangat menguntungkan bagi PPP," ucap dia saat dihubungi IDN Times, Senin (2/1/2022).
Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Sutomo menjelaskan, kepindahan Sandiaga bakal menambah kekuatan PPP jelang Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, Sandiaga yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) akan menambah daftar kader PPP yang duduk di kabinet.
"Pertama, tentunya kalau Sandiaga merapat kekuatan PPP tentu semakin bertambah. Kedua, jika Sandiaga merapat ke PPP kursi menterinya PPP itu bertambah," kata Efriza.
"Yang jadi pertanyaan adalah, apakah menteri ini urusannya presiden kan. Sandiaga ini kan dekat dengan Jokowi, dan Jokowi pun juga pasti mempertahankan Sandiaga karena masih muda," sambung dia.
Di sisi lain, kata Efriza, apabila Sandiaga jadi pindah ke PPP, maka partai berlambang kakbah itu semakin diperhitungkan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebab artinya, akan ada tokoh dari PPP yang berpeluang maju di Pilpres 2024 mendatang. Sandiaga sendiri termasuk salah satu tokoh yang elektabilitasnya tinggi sebagai cawapres.
"Tentu juga Sandiaga menguntungkan PPP kalau dia merapat ke PPP, karena PPP jadi punya calon presiden atau cawapres karena selama ini PPP kan gak punya sosok calon," imbuh Efriza.
Efriza juga menuturkan Gerindra belakangan mulai geram dengan Sandiaga karena beberapa kali dianggap memberikan kode soal maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Jadi tepatnya, Sandiaga saat ini sedang diingatkan, kalau tidak lagi sesuai dengan arahan partai ya sudah mendingan pindah, tapi karena Sandiaga tetap bersikukuh tapi bermain juga untuk cawapres atau capres, ini menunjukkan bahwa Gerindra mungkin sudah jengkel melihat sepak terjang Sandiaga Uno," kata Efriza saat dihubungi IDN Times, Senin (2/1/2023).