Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prakiraan Cuaca Bogor: Hujan Lebat Sepekan, Masyarakat Waspada Bencana

ilustrasi hujan (pexels.com/Kaique Rocha)
Intinya sih...
  • BMKG memprakirakan cuaca ekstrem di Bogor dan sekitarnya selama seminggu ke depan, dengan curah hujan tinggi terutama pada sore hingga malam hari.
  • Ada 6 faktor yang menyebabkan curah hujan tinggi, termasuk suhu muka laut hangat, aktivitas pembentukan awan, gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuator, sirkulasi siklonik, kelembapan udara tinggi, dan labilitas atmosfer yang kuat.
  • Dampak dari cuaca ekstrem ini diperkirakan berupa longsor, jembatan terendam, sungai meluap dan banjir. Masyarakat diimbau untuk waspada dan memperhatikan empat poin peringatan dari BMKG.

Bogor, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geospasial (BMKG) memprakiraan cuaca ekstrem masih meliputi wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor satu pekan ini, mulai dari Senin (11/11/2024) hingga Minggu (17/11/2024).

Prakiraan Cuaca (Forecaster) Stasiun Klimatologi Jawa Barat Retno Kartika Ningrum mengatakan, wilayah Bogor sepekan ke depan mengalami curah hujan yang tinggi, khususnya pada sore hingga malam hari. 

“Prakiraan cuaca sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Barat termasuk wilayah Bogor sudah kami rilis. Curah hujan wilayah Bogor masih sangat tinggi. Masyarakat diimbau tetap wapada,” kata Retno saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (11/11/2024). 

Retno menjelaskan, enam faktor yang menyebabkan curah hujan di wilayah Bogor dan sebagian Jawa Barat cukup tinggi pekan ini, yakni karena kelembapan udara di perairan Indonesia masih hangat.

1. Enam analisa penyebab prakiraan cuaca ekstrem di Bogor hujan lebat

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat, termasuk Bogor. (BMKG)

Berdasarkan hasil analisa BMKG, kata Retno, ada 6 faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi, yang dipicu oleh suhu perairan di Indonesia. 

Pertama, anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia masih hangat, mendukung terjadinya penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar wilayah Jawa Barat.

Kedua, Dipole Mode Indeks berada pada nilai -0.7 mengindikasikan suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat signifikan (aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat signifikan).

Ketiga, gelombang atmosfer tipe Rossby Ekuator terpantau aktif di sebagian wilayah Jawa Barat.

Keempat, terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah utara Aceh; di Barat Daya Pulau Kalimantan sehingga membentuk daerah belokan angin ( shearline) di sekitar wilayah Jawa Barat serta pertemuan angin di barat laut Banten.

Kelima, kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 - 500 mb berkisar antara 40 – 98 persen.

Terakhir, keenam, labilitas atmosfer secara umum bervariasi pada kategori sedang kuat, mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif pada skala lokal.

2. Peringatan khusus cuaca ekstrem pada 12-13 November

Petugas BPBD Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat membersihkan tanah longsor di Jalan Pendidikan, Desa Cibadung, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024) malam. (Dok. BPBD Kabupaten Bogor)

Retno mengatakan, khusus untuk dua hari ke depan, cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Bogor, Depok dan Bandung dan dampaknya di 10 daerah perlu diwaspadai menjadi bencana yang cukup berdampak kepada masyarakat. 

Dampak yang terjadi diperkirakan longsor, jembatan terendam, sungai meluap dan banjir. 

“Hati-hati jika beraktivitas di luar rumah. Selalu perbaru informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan,” kata dia.

3. Masyarakat diimbau waspada

Ilustrasi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem (IDN Times/Riyanto.)

Atas cuaca ekstrem sepekan ke depan, Retno mengimbau masyarakat memperhatikan empat poin ini. 

Pertama, kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya. 

Kedua, waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasanya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus). 

Ketiga, waspada terhadap potensi sambaran petir dengan berlindung di tempat tertutup, menghindari pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang tinggi lainnya, menghindari tempat tinggi dan terbuka, mematikan alat komunikasi sementara waktu, dan menjaga jarak aman jika sedang berteduh di luar ruangan. 

Keempat, khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada khususnya pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir. Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Sunariyah
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us