Pramono Terima Laporan CCTV Pasangan Mesum di Taman 24 Jam, Tertibkan!
- Pramono tidak akan menutup Taman Langsat yang baru dibuka 24 jam
- DPRD mengingatkan risiko membuka taman selama 24 jam dan sudah mengantisipasinya sejak lama
- Bun menyatakan perlunya pengawasan ketat agar tindakan asusila tidak terjadi di taman yang buka 24 jam
Jakarta, IDN Times - Gubernur Pramono Anung mengaku sudah mendapatkan laporan CCTV adanya pasangan muda-mudi yang diduga mesum di Taman Langsat yang dibuka 24 jam.
Pramono mengakui tidak semua kebijakan berjalan baik meski demikian pihaknya akan menertibkan hal tersebut.
"Saya mendapatkan masukan termasuk di salah satu taman, ada muda-mudi yang pacaran, kemudian terekam di dalam CCTV, dan saya sudah mendapatkan laporannya. Tentunya yang seperti ini ditertibkan," tegas Pramono di Taman Ismail Marzuki, Minggu (15/5/2025).
1. Pramono tak tutup Taman Langsat
Pramono menegaskan insiden tersebut tidak akan membuat Taman Langsat yang baru dibuka 24 jam. Bahkan, dia akan menggelar acara HUT ke -498 Jakarta di Taman 24 jam.
"Bukan kemudian yang taman yang buka 24 jam terus setop, enggak. Termasuk nanti untuk acara HUT Jakarta saya sudah meminta untuk diadakan di salah satu taman yang dibuka 24 jam. Karena mendapatkan respons publik yang luar biasa," ucapnya.
2. DPRD ingatkan risiko buka Taman 24 jam
Sebelumnya sepasang mudah mudi tertangkap kamer sedang bermesaran di area minim pencahayaan di Taman Langsat Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bun Joi Phiau, mengingatkan bahwa ia sudah mengantisipasi permasalahannya sejak lama.
“Ini memang sudah menjadi risikonya apabila Pemprov DKI Jakarta membuka beberapa taman selama 24 jam. Seharusnya, masalah ini sudah diantisipasi sejak awal,” tegasnya.
3. Harus diawasi ketat
Lebih dari itu, Bun juga mengatakan bahwa ia sudah pernah menyuarakan potensi terjadinya tindakan-tindakan asusila apabila taman yang dibuka selama 24 jam itu tidak diawasi dan dijaga secara ketat.
“Bahkan sejak awal, saya sudah mengingatkan bahwa tindakan-tindakan asusila seperti itu kemungkinan terjadi apabila pengawasan dan keamanannya tidak ketat,” lanjutnya.
Bun menyayangkan terjadinya kecolongan di pihak pengelola taman, sehingga tindakan asusila yang dilakukan oleh beberapa pengunjung itu bisa terjadi.
“Kenyataannya, pihak taman kecolongan dalam kasus ini di mana beberapa pengunjung ternyata malah melakukan perbuatan-perbuatan asusila. Artinya, masih ada beberapa kelemahan dalam sistem keamanan yang sudah dibuat,” ujarnya.
