Profil Didit Herdiawan Laksamana TNI Jadi Wamen KKP di Kabinet Prabowo

Jakarta, IDN Times - Laksamana Madya TNI (Purnawirawan) Didit Herdiawan menjadi salah satu tokoh yang mendapat panggilan khusus dari Presiden terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Sosok perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang kini menjabat sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut ini, dipanggil Prabowo untuk membantu dalam pemerintahan mendatang.
Merespons panggilan tersebut, Didit menyatakan kesiapannya untuk membantu Prabowo dalam mengantisipasi berbagai kondisi global ke depan. Pria kelahiran Surabaya ini telah memiliki pengalaman luas dalam bidang pertahanan dan keamanan maritim selama kariernya di TNI Angkatan Laut. Berikut rekam jejak dan profil Didit Herdiawan.
1. Profil Didit Herdiawan

Didit Herdiawan lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 13 September 1961. Perjalanan pendidikannya dimulai dengan menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Laut pada 1984. Tidak berhenti di situ, ia terus mengembangkan kapasitas akademiknya dengan menyelesaikan berbagai program pendidikan tinggi.
Prestasi akademiknya ditunjukkan dengan keberhasilan meraih gelar Master of Public Administration, Master of Business Administration, hingga gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor. Didit juga telah menyelesaikan berbagai pendidikan militer prestisius, termasuk Joint Service Command and Staff College di King's College University, Inggris, serta Lemhannas RI.
2. Karier gemilang di TNI Angkatan Laut

Perjalanan karier Didit di TNI AL dimulai setelah lulus AAL pada 1984, di mana ia bergabung dengan Korps Pelaut TNI AL. Sebagai pelaut sejati, sebagian besar kariernya dihabiskan di atas kapal perang.
Didit tercatat pernah bertugas di berbagai kapal perang prestigious seperti KRI Ngurah Rai-344, KRI Lambung Mangkurat-374, KRI Fatahillah-361, dan KRI Nuku-373.
Kemampuan kepemimpinannya teruji dengan berbagai jabatan strategis yang pernah ia emban, termasuk sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada Barat, Panglima Kolinlamil, hingga mencapai posisi Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut. Puncak kariernya di TNI ditandai dengan pengangkatannya sebagai Kepala Staf Umum TNI pada 2015.
3. Pengalaman di luar TNI AL

Di luar lingkup TNI AL, Didit memiliki pengalaman yang tak kalah keren. Ia pernah menduduki posisi penting sebagai Ajudan Presiden RI 2004-2009, yang memberikannya pemahaman mendalam tentang dinamika kepemimpinan nasional. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhannas pada 2015.
Sebelum dipanggil Prabowo baru-baru ini, Didit telah menunjukkan kiprahnya di Kementerian Pertahanan, dengan menjabat sebagai Inspektur Jenderal pada 2019, dan kemudian dipercaya sebagai Asisten Khusus Menhan Bidang Matra Laut sejak Desember 2019.
4. Peran strategis dalam industri pertahanan

Kontribusi Didit dalam pengembangan industri pertahanan nasional juga terlihat dari perannya sebagai Komisaris Utama PT PAL Indonesia sejak 2021. Posisi ini memperlihatkan kemampuannya dalam memadukan pengalaman militer dengan manajemen industri strategis.
Pengalamannya yang luas dalam bidang pertahanan, baik dari sisi operasional maupun strategis, menjadikan Didit sebagai salah satu figur yang diperhitungkan dalam formasi kabinet mendatang. Dengan track record yang dimiliki, ia diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat sistem pertahanan nasional.