Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo. Ayah Mario Dandy Satrio itu akan diminta klarifikasi soal kekayaannya yang menyentuh Rp56 miliar.
"(Klarifikasi) di Gedung Merah Putih KPK. Jam 09.00 WIB," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan kepada wartawan saat dikonfirmasi Rabu (1/3/2023).
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan, salah satu hal yang akan ditanya pada Rafael Alun adalah mengenai mobil Rubicon dan motor Harley Davidson yang dikendarai sang anak. Namun, kedua kendaraan itu tidak tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang ia laporkan ke KPK.
"Makanya akan kita klarifikasi. Dia bilang katanya itu bukan punya saya," kata Alex.
Plt Juru Bicara KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati mengatakan, Rafael sudah menerima surat dari KPK, bahkan sudah ditembuskan ke atasannya. Ada sejumlah berkas yang harus dibawa Rafael alun, salah satunya mengenai kepemilikan aset.
"Saya kira semua bukti atas kepemilikan harta yang didaftarkan di LHKPN itu harus disertakan," ujarnya.
Seperti diketahui, laporan kekayaan pegawai Kementerian Keuangan menjadi sorotan publik usai anak pejabat pajak Rafael Alun, Mario Dandy Satrio, viral di media sosial. Dandy merupakan tersangka penganiaya anak pengurus GP Ansor.
Seorang pengguna Twitter mengklaim ada puluhan ribu pegawai Kementerian Keuangan yang belum melaporkan kekayaannya pada KPK.
Penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap D terjadi pada 20 Februari 2023. Saat itu Dandy, temannya yang bernama Shane Lukas, dan kekasihnya AG (15 tahun), datang ke kawasan Ulujami, Jakarta Selatan menemui korban.
Setelah itu, Dandy meminta korban push up, lalu menendang dan menginjak kepalanya hingga korban koma.
Polres Jakarta Selatan telah menetapkan dan menahan dua tersangka. Mereka adalah Dandy dan Shane.