Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui adanya aliran uang pribadi ke Lisa Mariana. Hal itu ia ungkapkan usai enam jam diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Itu (uang ke Lisa Mariana) konteksnya pemerasan dan itu uang pribadi," ujar Ridwan Kamil di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).
Sebelumnya, Lisa Mariana pernah mengakui menerima uang dari Ridwan Kamil untuk keperluan anaknya. Hal itu juga disampaikannya usai diperiksa KPK pada Agustus 2025.
“Saya tidak bisa sebutkan nominalnya, kan buat anak saya,” ujar Lisa saat itu.
Politikus Golkar itu diperiksa KPK dalam kasus korupsi pengadaan iklan di BJB. KPK sempat menggeledah rumah Ridwan Kamil dan menyita mobil serta motor Royal Enfield 500 Classic Limited Edition. Motor tersebut sudah dibawa KPK ke rumah penyitaan di Jakarta Timur.
Sedangkan mobil yang disita KPK sempat bertahan di bengkel di Bandung, karena Ridwan Kamil belum melunasi biaya restorasi di bengkel tersebut. Meski sudah direstorasi, ternyata mobil tersebut juga belum dilunasi pembeliannya.
Mobil dengan surat kendaraan atas nama Presiden Ketiga RI BJ Habibie itu dibeli Ridwan Kamil dari Ilham Habibie, anak BJ Habibie. Ilham pun akhirnya menyerahkan uang Rp1,3 miliar yang telah dibayarkan Ridwan Kamil ke KPK agar mobilnya bisa kembali.
KPK dalam kasus ini telah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama Bank BJB, Widi Hartoto selaku PImpinan Divisi Corporate Secretary, Ikin Asikin Dulmanan selaku Pengendali Agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri.
Lalu Sugendrik selaku pengendali PT Wahana Semesta Bandung Ekspres dan PT BSC Advertising, serta Sophan Jaya Kusuma selaku Pengendali Agensi Cipta Karya Mandiri Bersama dan PT Cipta Karya Sukses Bersama. Kelima tersangka belum ditahan KPK. Namun, mereka telah dicegah ke luar negeri.
Kasus korupsi pengadaan iklan ini memiliki potensi kerugian negara Rp222 miliar. Modusnya, diduga dari anggaran Rp409 miliar yang direalisasikan hanya Rp100 miliar.
