Hary Tanoe Protes Siaran Analog Dimatikan, Tuding Ada Standar Ganda

ASO dinilai hanya berlaku di wilayah Jadebotabek

Jakarta, IDN Times - Bos MNC Group, Hary Tanoesoedibjo memprotes kebijakan pemerintah yang menyuntik mati siaran analog pada 3 November 2022 mulai pukul 00:00. Menurutnya, kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika itu memiliki standar ganda. Sebab, kebijakan tersebut tidak diterapkan secara merata di seluruh Indonesia.

"Untuk wilayah Jadebotabek mengikuti perintah undang-undang (Analog Switch Off) dan untuk wilayah di luar Jadebotabek mengikuti keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) yang membatalkan ASO," demikian cuit Hary di akun Twitternya, dikutip Jumat (4/11/2022). 

Ia menambahkan, bila merujuk kepada UU Cipta Kerja, ASO berlaku secara nasional. Tidak hanya berlaku di Jadebotabek pada 2 November 2022 lalu.

Selain itu, menurut dia, Mahkamah Konstitusi (MK) telah membatalkan UU Cipta Kerja dengan putusannya nomor 91/PUU-XVIII/2020 butir 7 yang berbunyi 'menyatakan untuk menangguhkan segala tindakan atau kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas.' Sementara, keputusan pemerintah untuk mematikan siaran analog dinilai berdampak luas bagi masyarakat, terutama rakyat kecil.

"Maka saya heran dengan kebijakan ASO ini," kata dia lagi.

Cuitan Hary ini merupakan respons dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang mengancam akan mencabut izin siaran sejumlah stasiun televisi. Termasuk stasiun televisi yang berada di bawah naungan MNC Group.

Mahfud mengancam, lantaran sejumlah stasiun televisi itu tetap bandel menayangkan siaran analog setelah tanggal 3 November 2022.

Lalu, apa langkah yang diambil oleh MNC Group usai diancam oleh Kemenko Polhukam?

1. MNC Group akhirnya lakukan switch off siaran analog pada Kamis, 3 November 2022

Hary Tanoe Protes Siaran Analog Dimatikan, Tuding Ada Standar GandaHary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group (Website/mncupdate.com)

MNC Group langsung merespons ancaman Mahfud dengan merilis pernyataan tertulis. Mereka menyatakan empat stasiun televisi yang berada di bawah naungan mereka yaitu RCTI, MNCTV, INews, dan GTV mematikan siaran analog pada Kamis, 3 November 2022 pukul 24.00.

"Dengan mengingat adanya permintaan dari Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta agar melakukan switch off yang seharusnya berlaku nasional, tetapi pada kenyataannya hanya terbatas di wilayah Jadebotabek. Kami akan melakukan permintaan tersebut pada Kamis, 3 November 2022 pukul 24:00," demikian isi keterangan pers MNC Group semalam.

MNC Group juga menyebut tidak ada kewajiban bagi mereka mematikan siaran analog. Mereka mengaku belum menerima satu pun surat terkait pencabutan izin siaran analog di wilayah Jadebotabek untuk mendukung program ASO. 

Baca Juga: Mahfud Ancam Cabut Izin RCTI hingga tvOne bila Tetap Siaran Analog

2. MNC Group menilai kebijakan ASO sudah merugikan masyarakat

Hary Tanoe Protes Siaran Analog Dimatikan, Tuding Ada Standar GandaStudio RCTI di Jalan Perjaungan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Google Street View)

Di dalam keterangan tertulisnya, MNC Group juga mengklaim bahwa kebijakan pemerintah untuk mematikan siaran analog telah merugikan masyarakat di wilayah Jadebotabek. Sebab, kata Hary, diperkirakan ada 60 persen masyarakat di Jadebotabek yang tak lagi bisa menikmati tayangan televisi secara analog. 

"Mereka akhirnya diminta untuk membeli Set Top Box atau mengganti televisi digital atau berlangganan televisi parabola," ujar pria yang juga menjadi Ketua Umum Perindo itu. 

Menurutnya, akibat kebijakan tersebut, yang diuntungkan adalah pabrik atau penjual STB. Karena kebijakan itu, produk STB, kata Hary Tanoe pasti bakal laku keras. 

"Sebaliknya yang dirugikan adalah masyarakat yang masih menggunakan televisi analog, yang pada umumnya adalah rakyat kecil," tutur dia lagi. 

3. Hary Tanoe pernah usulkan ke Jokowi agar siaran analog dan digital tetap dibolehkan tayang bersamaan

Hary Tanoe Protes Siaran Analog Dimatikan, Tuding Ada Standar GandaKerja sama Hary Tanoe dan Trump Jr. Dok. REUTERS/via ANTARA FOTO

Di sisi lain, Hary Tanoe mengaku pernah mengusulkan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar saat ini siaran analog dan digital boleh disiarkan secara simultan. "Sampai masyarakat siap dengan televisi digital," kata dia.

Ia juga mengusulkan bila ingin kebijakan ASO berjalan cepat, maka televisi analog dilarang diperjualbelikan di pasar. Sehingga, ketika masyarakat membeli televisi baru maka produk yang didapat adalah televisi digital. 

"Keputusan ASO sama saja memaksa masyarakat membeli STB (Set The Box) agar dapat menonton siaran digital. Secara timing kondisi ekonomi masyarakat kita masih kurang baik karena terkena imbas pandemik COVID-19," ujarnya lagi.

Baca Juga: Jelang Kiamat TV Analog, Kominfo Buka Pusat Informasi Penerapan ASO

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya