Novel Baswedan: Adrianus Meliala Sempat Berbohong ke Publik

Adrianus disebut Novel sempat meminta maaf

Jakarta, IDN Times - Aksi perang opini antara penyidik senior Novel Baswedan dengan Komisioner Ombudsman, Adrianus Meliala masih terus terjadi. Pada Selasa (11/12) kemarin, Novel kembali mengungkapkan rasa kesalnya karena Adrianus kembali menuding penyidik berusia 40 tahun itu tidak bersikap kooperatif dan belum pernah diperiksa oleh Polri. 

Di sisi lain, Novel mengaku tidak heran dan sudah pernah mendengar pernyataan serupa dilontarkan oleh Adrianus. Bahkan, serangan itu disampaikan sebelum Ombudsman meminta keterangan kepada dirinya pada Mei lalu. Permintaan keterangan dilakukan untuk melengkapi informasi soal adanya dugaan maladministrasi dalam pengusutan kasus teror air keras yang menimpa Novel. 

"Saya juga mendengar dari Pak Adrianus Meliala bahwa saya tidak kooperatif. Saya tidak tahu apa yang dimaksud oleh Pak Adrianus ini. Mungkin yang dianggap kooperatif adalah pelaku barang kali, saya tidak tahu," ujar Novel kepada media pada Selasa kemarin. 

Novel pun mengaku heran mengapa Adrianus kembali menyerangnya dengan pernyataan yang sama. Padahal, sebelum permintaan keterangan dilakukan pada Mei lalu, guru besar Universitas Indonesia itu sudah sempat meminta maaf ke dia. 

"Saya sudah memaafkan (Adrianus), tapi perspektif saya bahwa Pak Adrianus memiliki conflict of interest belum berubah," kata dia lagi. 

Lalu, apa harapan Novel kepada Ombudsman terkait pengungkapan kasusnya?

1. Novel menduga Adrianus Meliala memiliki konflik kepentingan

Novel Baswedan: Adrianus Meliala Sempat Berbohong ke Publik(Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala ketika memberikan keterangan pers) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ketika bertemu media kemarin, Novel secara tegas menyatakan ada konflik kepentingan yang dimiliki oleh Adrianus. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail konflik kepentingan apa yang dimiliki oleh ahli di bidang kriminologi itu terhadap kasus teror air keras yang menimpa dirinya. 

"Ini merupakan satu hal yang luar biasa karena pejabat Ombudsman malah menyerang saya. Ini saya lihat sebagai suatu keanehan," kata Novel. 

Karena adanya konflik kepentingan tersebut, maka Novel dan timnya sempat meminta agar Adrianus tidak ikut dalam pemeriksaan tersebut. Namun, pada kenyataannya ia tetap ikut. Padahal, sebelumnya sempat menyerang Novel dengan kalimat yang ia nilai tidak berdasar seperti tidak kooperatif, tidak pernah diperiksa dan kalau diperiksa pun keterangannya hanya berisi dua lembar. 

Mantan Kasatreskrim Polres Bengkulu itu mengaku Adrianus telah meminta maaf atas semua pernyataan yang pernah disampaikan. 

"Saya sudah memaafkan tapi perspektif saya bahwa Pak Adrianus memiliki conflict of interest tidak lah berubah," katanya lagi. 

Baca Juga: Novel Baswedan Tidak Percaya Kasusnya Akan Diungkap Polisi

2. Novel menyebut kalimat Adrianus adalah pernyataan pribadi dan bukan menggambarkan institusi

Novel Baswedan: Adrianus Meliala Sempat Berbohong ke PublikIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Novel juga menyebut dalam pertemuannya dengan Adrianus tempo hari, dosen di Universitas Indonesia itu mengakui apa yang pernah disampaikannya mengenai penyidik senior KPK tersebut tidak benar. 

"Selain itu, Beliau juga menyampaikan pernyataannya itu adalah sikap pribadi dan bukan menggambarkan institusi Ombudsman, sehingga Pak Adrianus meminta maaf," kata Novel. 

 

3. Adrianus menyarankan agar Novel penuhi saran Ombudsman untuk kembali diperiksa polisi

Novel Baswedan: Adrianus Meliala Sempat Berbohong ke Publik(Layar penghitung waktu Novel Baswedan) IDN Times/Santi Dewi

Sementara, ketika dikonfirmasi, Adrianus mengklarifikasi Novel disebut tidak bersikap kooperatif saat dimintai keterangan oleh polisi. 

"Kalau mau membantah LAHP (Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan) silakan dengan memenuhi permintaan polisi untuk dimintai keterangan," kata Adrianus kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Selasa malam kemarin. 

Salah satu hasil rekomendasi yang disampaikan oleh Ombudsman yakni agar Polda Metro Jaya kembali meminta keterangan ke Novel. Permintaan keterangan itu sebaiknya dilakukan selama satu bulan mendatang. 

Adrianus juga membantah pernah meminta maaf kepada Novel atas semua ucapannya tersebut. 

"Ya, kalau benar Beliau bilang begitu, saya jadi kasihan," kata dia lagi. 

4. Polda Metro Jaya mengaku belum meminta keterangan ke Novel untuk Berita Acara Pemeriksaan

Novel Baswedan: Adrianus Meliala Sempat Berbohong ke PublikIDN Times/Irfan Fathurohman

Seolah tidak berakhir, Polda Metro Jaya malah menambah perang opini di ruang publik. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono mengatakan pihaknya belum mendapat keterangan untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari Novel. 

"Sampai sekarang, kami belum mendapatkan itu (keterangan Novel)," ujar Argo seperti dikutip dari Antara pada Selasa kemarin. 

Kendati Novel meragukan ada informasi yang berharga yang bisa digali dari korban, namun Polda Metro Jaya berpendapat sebaliknya. Polisi membutuhkan keterangan dari korban untuk mencari petunjuk berdasarkan motif seperti masalah keluarga atau terkait pernah menangani perkara tertentu, mendapatkan ancaman atau intimidasi. 

"Itu semuanya yang harus kami gali dari korban itu sendiri," kata dia. 

5. KPK bantah Novel belum pernah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya

Novel Baswedan: Adrianus Meliala Sempat Berbohong ke PublikIDN Times/Margith Damanik

Pernyataan dari Polda Metro Jaya sontak dibantah oleh KPK. Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan Novel sudah diperiksa beberapa kali. Salah satunya pada 14 Agustus 2017 lalu di Singapura. Febri mengatakan proses pemeriksaan di sana ketika itu dilengkapi dengan pembuatan BAP. 

"Sebelum pemeriksaan dilakukan sudah ada koordinasi dengan sejumlah pejabat di Polri dan saat itu pihak humas Polda diberitakan ikut dalam tim ke Singapura tersebut," kata Febri melalui keterangan tertulis pada hari ini. 

Ia berharap Polri tidak membuat pernyataan yang menyesatkan publik. Sebab, pernyataan itu keliru. 

Selain di KBRI, penyidik Polri juga telah meminta keterangan Novel di kediamannya. Saat ini, sudah lebih dari 600 hari kasus teror yang menimpa Novel. Tapi, hingga kini pelaku penyerangan masih gelap. 

"Justru sangat aneh, apabila beban malah diberikan kepada Novel untuk membuktikan siapa penyerangnya," kata mantan aktivis anti korupsi tersebut.

Baca Juga: Novel Baswedan: Penyerangan Terhadap Saya Sengaja Tidak Diungkap

Topik:

Berita Terkini Lainnya