Pesan Gibran Jelang Natal: Bila Ada Misa Dipersulit, Lapor ke Saya
- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta agar tidak segan melaporkan kesulitan dalam perayaan Natal
- Gibran menjanjikan komitmennya untuk menghormati perayaan semua agama, termasuk Kristiani
- Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan dapat dipercepat bila pemuda ikut terlibat
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan agar tidak segan-segan melaporkan ke dirinya bila jelang Natal nanti ada misa atau perayaan yang dipersulit. Pernyataannya itu juga merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas.
"Jadi, saya juga pesankan ini, jika ada yang dipersulit saat menjalankan misa Natal, segera laporkan ke kepolisian, TNI, pemda atau bisa langsung ke saya. Di situ ada nomor ponsel. Bisa langsung di-WA atau ditelepon," ujar Gibran ketika berbicara di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Selasa (17/12/2024).
Selain itu, Gibran menjanjikan komitmennya seperti ketika masih menjabat Wali Kota Solo untuk menghormati perayaan semua agama, termasuk Kristiani.
"Tiga tahun lebih (memimpin) di Solo, tantangannya juga luar biasa. Kami membuat perayaan Natal, memasang ornamen Natal hingga pohon Natal. Itu tantangannya berat," tutur dia.
Meskipun tantangannya berat, tapi yang membuatnya berani untuk tetap memberikan tempat perayaan Natal lantaran didukung oleh anak muda yang berpikiran terbuka.
"Pikiran mereka terbuka, mau merangkul semua dan menghargai perbedaan. Jadi, sekali lagi, jika ada yang dipersulit, silakan lapor ke nomor saya," imbuhnya.
1. Gibran minta Pemuda Katolik bersinergi kawal program pemerintah
Acara itu turut dihadiri oleh Ketua baru Pemuda Katolik, Stefan Gusma. Ia mengatakan, Gusma dan jajarannya sudah berkunjung ke kantor Wakil Presiden. Gibran pun mengaku bahagia sebab Pemuda Katolik berkomitmen untuk mengawal dan bersinergi dengan visi dan misi dari Presiden Prabowo Subianto.
"Sekali lagi, Pak Ketua, Mas Gusma, mohon untuk terus bersinergi mengawal program pemerintah. Saya jujur saja, tantangannya di depan berat tetapi sekali lagi akan dipermudah jika pemudanya ikut terlibat," tutur dia.
Dalam pandangan Gibran, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan dapat dipercepat bila pemudanya ikut terlibat. "Para pemudanya ikut dalam awal perencanaan, memonitor dan evaluasi," katanya.
2. Gibran sempat curhat sudah dikeluarkan dari PDIP
Di acara Pemuda Katolik itu, Gibran sempat berseloroh ia telah dikeluarkan dari PDI Perjuangan (PDIP), partai yang selama ini telah membesarkan karier politiknya.
Mulanya, Gibran menyinggung Ketua Umum Pemuda Katolik (PK), Stefanus Gusma. Ia mengaku senasib dengan Gusma.
"Jadi, sebenarnya Gusma ini senasib dengan saya. Baru dikeluarkan dari partai," kata Gibran.
Pernyataan itu sontak disambut gelak tawa hadirin. Gibran kemudian menyinggung soal perbedaan adalah hal yang biasa di dalam negara berdemokrasi.
"Sekali lagi yang namanya perbedaan adalah hal yang biasa. Perbedaan itu yang mewarnai demokrasi kita. Jadi, saya senang sekali Pak Ketua tadi ber-statement akan merangkul, mengajak semua pemuda yang ada di Indonesia ini, apapun background dan afiliasi politiknya," tutur dia.
3. Gibran hormati keputusan PDIP soal pemecatan dirinya
Sebelumnya, Gibran sudah menanggapi soal keputusan PDIP yang mengumumkan pemecatannya. Ia mengaku menghormati keputusan partai berlambang banteng hitam dengan moncong putih itu.
"Kami menghargai dan menghormati keputusan partai," ujar Gibran di Pangkalan TNI AU, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (17/12/2024).
Menurutnya, saat ini mantan Wali Kota Solo itu akan fokus untuk membantu Presiden Prabowo Subianto sebagai wapres. Saat ini Gibran diketahui tidak terafiliasi dengan parpol mana pun.
Ketika ditanyakan ke partai mana dia akan berlabuh, Gibran meminta publik untuk bersabar menunggu.
"Tunggu saja," katanya.
