PPP Sudah Komunikasi ke KIB Bakal Dukung Ganjar di Pemilu 2024

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, menepis pernyataan elite Golkar bahwa pihaknya tidak mengajak parpol di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berdiskusi sebelum mendukung Ganjar Pranowo. Sejak PPP resmi mengumumkan kerja sama politik dengan PDI Perjuangan, nasib KIB semakin tidak jelas. Sebab, KIB sempat berjanji bakal berembuk dulu untuk menentukan satu nama capres dan cawapres.
"Plt Ketum PPP, Pak Mardiono, justru selama Ramadan sudah melakukan empat kali pertemuan, termasuk hingga jelang Idul Fitri. Para ketum di KIB itu melakukan empat kali buka puasa bersama. Bahkan di pekan terakhir Ramadan, kami sudah menyampaikan akan melakukan langkah-langkah (terkait pencapresan)," ungkap pria yang akrab disapa Rommy itu ketika ditemui di DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).
Usai empat kali melakukan buka puasa, kata Rommy, PPP melakukan serangkaian kegiatan. Mulai dari rapat dengan para pengurus harian parpol, rapat dengan majelis pertimbangan, rapat gabungan majelis dan pengurus harian hingga berujung ke rapat pimpinan nasional selama tiga hari di Yogyakarta.
"Itu komunikasi Pak Mardiono dengan para ketum KIB intensif hingga dini hari," tutur dia lagi.
Pernyataan Rommy itu untuk merespons adanya sikap penyesalan dari Golkar yang mengetahui PPP menempuh langkah sendiri dengan mencapreskan Gubernur Jateng itu. Rommy pun bersikukuh bahwa kerja sama yang dijalin PPP dengan PDIP tidak lebih karena arus bawah di dalam partai berlambang Ka'bah itu menginginkan agar Ganjar yang jadi capres pada Pemilu 2024.
"Suara-suara dari arus bawah itu menginginkan Ganjar sejak Oktober 2022. Jadi, mereka mendorong agar DPP mengusung Ganjar dan bukan sesuatu yang baru," katanya.
Lalu, apa KIB akan bubar usai PPP umumkan dukungan ke Ganjar?
1. KIB baru resmi bubar bila tak semua anggota koalisi sepakat soal nama capres 2024
Lebih lanjut, Rommy mengatakan, KIB baru bisa dikatakan resmi bubar bila salah satu parpol di dalam koalisi tersebut memiliki pilihan yang berbeda secara institusional. Sementara, saat ini dua parpol lainnya belum menunjukkan sikap resmi.
"Dua parpol yang lain kan belum menyatakan sikap resmi. Meskipun Golkar sudah mengusung capres sendiri (Airlangga) dalam konteks institusinya sendiri. Tetapi, kan mengusung Airlangga ini belum menjadi kemungkinan yang final," kata Rommy menjawab pertanyaan IDN Times pada hari ini.
KIB, tutur dia diprediksi bakal bubar seandainya Partai Amanat Nasional (PAN) tak ikut mencalonkan sosok Ganjar. "Lalu, Golkar tidak bersedia untuk menjalin kerja sama dengan PPP-PDIP. Tapi, manakala ketiga parpol memutuskan bersama (mendukung Ganjar) ya gak jadi bubar," ujarnya.
Editor’s picks
Baca Juga: PPP Resmi Dukung Ganjar di Pilpres 2024, Tak Sebut Sosok Cawapres
2. Ketum parpol bakal bertemu dan memperingati 1 tahun KIB
Rommy pun membocorkan bahwa para ketum parpol di dalam naungan KIB bakal bertemu lagi dalam waktu dekat. Salah satu agendanya untuk mencari titik tengah dan agar KIB tetap bertahan.
"Untuk peringatan satu tahun dibentuk KIB, insya Allah akan digelar pertemuan yang lebih besar," kata dia.
Namun, ia enggan menjelaskan kapan dan di mana pertemuan tersebut akan dihelat. "Untuk peringatan 1 tahun KIB, insyaAllah akan ada pertemuan lebih besar," jujarnya.
3. PPP dukung Ganjar karena elektabilitasnya konsisten tinggi dibanding tokoh politik lain
Sementara, Plt Ketum PPP Mardiono mengatakan, salah satu alasan PPP mendukung Ganjar lantaran ia secara konsisten menunjukkan elektabilitas yang tinggi di sejumlah lembaga survei dibandingkan tokoh politik lainnya.
"Beliau juga memiliki dukungan popularitas dan elektabilitas sebagai politisi telah dibuktikan melalui berbagai lembaga survei, dengan menempatkan Beliau di posisi teratas bila dibandingkan tokoh-tokoh yang lainnya," ungkap Mardiono.
Selain itu, PPP menilai Ganjar memiliki integritas dan akseptabilitas di basis massa PPP. "Tingkat akseptabilitas Beliau sangat cocok untuk menduduki posisi sebagai pemimpin bangsa," katanya.
Ganjar secara historis, kata Mardiono, tidak dapat dipisahkan dari PPP. Hal itu lantaran mertua Ganjar pernah menjabat sebagai Ketua DPC PPP.
Baca Juga: PPP Ajak KIB Dukung Ganjar di Pilpres 2024