SAS Institute Desak Audit MBG Usai BGN Tutup Kemitraaan

- SAS Institute mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk mengaudit program Makan Bergizi Gratis (MBG) terkait dugaan pungli dan korupsi di dalamnya.
- Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup portal pendaftaran mitra dapur SPPG setelah menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia.
- BGN tidak menutup kemungkinan akan membuka kembali pendaftaran bagi calon mitra di wilayah dengan kebutuhan layanan gizi yang belum terpenuhi.
Jakarta, IDN Times - Said Aqil Sirodj (SAS) Institute mendesak agar KPK dan Kejaksaan Agung mengaudit program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso, yang menanggapi keputusan Badan Gizi Nasional (BGN) menutup portal mitra dapur MBG.
1. Soroti isu dugaan pungli di MBG

Abi menilai, penutupan ini dilakukan karena adanya permasalahan besar dalam pengelolaan anggaran MBG.
Ia mengatakan, sudah banyak aduan masyarakat terkait adanya pungli dalam program MBG. Jika terorganisir, praktik pungutan liar ini bisa menjadi dugaan kuat korupsi oknum pejabat BGN. Pungli-pungli itu juga yang menjadi latar belakang terjadinya keracunan massal program MBG ini.
“Ini saatnya teman-teman KPK dan Kejaksaan mulai bergerak untuk melakukan pengembangan atas dugaan korupsi di dalam program MBG. Program MBG ini mulia, tetapi tidak akan tercapai jika dijalankan oleh orang-orang yang serakah," ucap Abi.
2. BGN resmi tutup portal pendaftaran mitra dapur SPPG

Sebelumnya, BGN resmi menutup portal pendaftaran mitra dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Kamis (6/11/2025) pukul 17.00 WIB.
Penutup dilakukan setelah portal pendaftaran sempat dibuka pada Selasa (4/11/2025) dan menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia.
Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya menjelaskan, antusiasme publik meningkat tajam. Ribuan calon mitra dari berbagai daerah mengajukan lokasi dan kesiapan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan Program MBG yang dikelola BGN.
"Respons publik terhadap pembukaan pendaftaran SPPG sangat positif. Lebih dari 8.471 usulan yang masuk dalam waktu singkat menunjukkan besarnya kepedulian masyarakat terhadap isu gizi dan kesehatan anak bangsa," ujar dia dilansir ANTARA.
3. Tak tutup kemungkinan pendaftaran kembali dibuka

Lebih lanjut, Sony menegaskan, BGN tak menutup peluang kerja sama di masa mendatang. Terutama bagi calon mitra di wilayah dengan kebutuhan layanan gizi yang belum terpenuhi.
"BGN akan terus memperluas jangkauan Program MBG ke daerah lain secara bertahap. Tahap berikutnya akan dibuka kembali dengan mekanisme yang lebih terarah, berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan nasional," imbuh dia.

















