Satgas Garuda Ungkap 14 Perusahaan Jadi Biang Kerok Banjir Sumbar

- Satgas Garuda mengungkap 14 perusahaan menjadi biang kerok banjir di Sumatra Barat
- Perusahaan-perusahaan tersebut berada di sekitar DAS Air Dingin, Kuranji, serta Batang Anai di Kota Padang dan Padang Panjang
- Perusahaan-perusahaan akan dievaluasi perizinannya dan dituntut uang pengganti terhadap kerugian lingkungan yang terjadi
Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Garuda mengungkap sejumlah perusahaan diduga menjadi biang kerok banjir di wilayah Sumatra Barat. Terdapat 14 perusahaan yang diduga kuat memicu terjadinya banjir bandang.
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Garuda, Mayjen TNI Dody Triwinarto mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut berada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Air Dingin, Kuranji, serta Batang Anai di Kota Padang dan Padang Panjang.
"Kemudian di Sumatra Barat, dugaan terhadap subjek hukum yang ada, entitas perusahaan lokal, diperkirakan ada 14 dari tiga wilayah daerah aliran sungai yang menjadi penyebab," kata Dody dalam jumpa pers di Kejagung, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Daftar perusahaan diduga memicu bencana banjir bandang di Sumatra Barat di antaranya PT SBI, PT DDP, PT PJA, PT SSE, PT LAK, PT BEN, PT SM, MMP, JAM, PT AMP, dan PT IS.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah menambahkan, perusahaan-perusahaan tersebut akan dievaluasi perizinannya. Selain itu, mereka juga akan dituntut uang pengganti terhadap kerugian lingkungan yang terjadi.
"Jadi selain dengan penegakan hukum berupa proses pidana, akan juga dikenai evaluasi perizinan, dan yang ketiga akan dikenai tuntutan kerugian lingkungan yang terjadi," kata Dody.
















