Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Satpam di Bogor Tewas dengan 22 Luka dan Satu Gorokan di Leher

Tersangka A pembunuh satpam di Bogor usai dihadirkan saat ungkap kasus di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1/2025) siang. (Linna Susanti/IDN Times).
Tersangka A pembunuh satpam di Bogor usai dihadirkan saat ungkap kasus di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1/2025) siang. (Linna Susanti/IDN Times).
Intinya sih...
  • Anak majikan di Bogor membunuh satpam karena kesal dilaporkan sering pulang malam kepada ibunya
  • Septian tewas dengan luka 22 bacokan di tangan dan gorokan di leher, menyebabkan kerja jantung terganggu
  • Korban dibunuh saat tidur oleh A yang positif menggunakan narkoba menurut hasil tes urine
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Polisi mengungkap motif A, anak majikan rumah mewah di Lawang Gintung, Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, membunuh satpam rumahnya, Septian (37), karena kesal dilaporkan sering pulang malam kepada ibunya. Korban tewas dengan luka 22 bacokan di tangan dan gorokan di lehernya.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota AKP Adi Riznaldi menuturkan, peristiwa sadis yang dilakukan A kepada Septian itu terjadi Jumat (17/1/2025) pukul 2.30 WIB. 

"Hasil autopsi ada 22 luka, dari luka-luka tersebut tidak menyebabkan mati. Namun ada satu luka di leher kiri yang sampai mengiris nadi leher," terang AKP Aji saat ungkap kasus di Mapolresta Bogor Kota, Senin (20/1/2025). 

1. Gorokan di leher mengganggu kerja jantung dan paru-paru hingga Septian tewas

Barang bukti pisau yang digunakan A membunuh Satpam di Bogor. (Linna Susanti/IDN Times).
Barang bukti pisau yang digunakan A membunuh Satpam di Bogor. (Linna Susanti/IDN Times).

AKP Aji menerangkan, akibat irisan di bagian leher Septian yang digorok A menyebabkan kerja jantung terganggu karena masuk udara. Udara masuk ke serambi kanan dan bilik kanan dan bilik kiri dipompa ke paru-paru. 

Akibatnya, terjadi penghisapan udara melalui pembuluh darah di paru-alparu dan menyebar, sehingga pertukaran darah yang ada di paru-paru tidak terjadi sehingga sel-sel darah di dalam tubuh kekurangan oksigen, hingga korban mengembuskan nafas terakhir. 

"Jadi diketahui, penyebab kematian ini berdasarkan gorokan terakhir yang dilakukan tersangka di bagian leher," terangnya.

2. Septian dibunuh saat tertidur

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo  (ketiga dari kanan) saat ungkap kasus di Mapolresta Bogor Kota. (Linna Susanti/IDN Times).
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo (ketiga dari kanan) saat ungkap kasus di Mapolresta Bogor Kota. (Linna Susanti/IDN Times).

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Eko Prasetyo mengungkap bahwa Septian dibunuh saat lelap tidur oleh A. Korban tidak ada perlawanan karena dalam kondisi tak terduga. 

"Korban tertidur, kemudian dibangunkan oleh tersangka, kemudian dilakukan penusukan sampai meninggal, tidak sempat dilakukan perlawanan karena korban otomatis baru dibangunkan tidur langsung ditikam," kata Kombes Eko. 

3. Pelaku A positif narkoba

Seorang petugas BNN memeriksa hasil tes urine milik petugas KAI Daop 4 Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Seorang petugas BNN memeriksa hasil tes urine milik petugas KAI Daop 4 Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Menurut Eko, hasil pemeriksaan, A positif menggunakan narkoba. Ia telah menjalani tes urine di Mako Polresta Bogor Kota. 

"Sudah dites urine, hasilnya positif sinte," ujarnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us