15 Februari Hari Kanker Anak Sedunia: Waspadai Gejala Dini 

Selamat hari kanker anak sedunia!

15 Februari diperingati sebagai hari kanker anak sedunia. Penyakit ganas ini memang tidak hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak. WHO menyebutkan, ada sekitar 300.000 anak dalam rentang usia 0-19 tahun yang menderita penyakit kanker setiap harinya di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, mengatasi kanker pada anak memiliki tantangan tersendiri. Hal ini dikarenakan sulitnya mendeteksi gejala kanker tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, terkait ‘Hari Kanker Anak Sedunia’, berikut beberapa gejala kanker pada anak yang agar bisa diwaspadai sejak dini.

Baca Juga: Sejarah Anglo-Zanzibar, Perang Tersingkat dalam Sejarah

1. Gejala kanker pada anak yang sering tidak disadari

15 Februari Hari Kanker Anak Sedunia: Waspadai Gejala Dini unsplash.com/National Cancer Institute

Gejala kanker yang dialami anak memiliki kesamaan dengan gejala yang dialami orang dewasa. Biasanya, gejala yang dialami tergantung pada organ bagian mana yang terindikasi terkena kanker. Namun, karena anak-anak belum bisa menyampaikan dengan benar apa yang dirasakannya, para orang tua seringkali tidak menyadari gejala tersebut.

Berikut gejala umum yang bisa para orang tua perhatikan: 

  • Anak terlihat lemas dan tidak bertenaga
  • Memiliki wajah yang pucat
  • Adanya penurunan nafsu makan, bahkan beberapa ada yang tidak mau makan
  • Ada pembengkakan atau benjolan pada area tubuh yang terkena kanker
  • Anak kesulitan bergerak maupun berjalan
  • Bagian tubuh mudah sekali lebam atau berdarah
  • Mengalami demam yang tak kunjung membaik
  • Sering mengalami sakit kepala hingga muntah-muntah
  • Gangguan pada penglihatannya secara tiba-tiba
  • Penurunan berat badan tanpa ada sebab
  • Anak mengeluh sakit pada area yang sama dalam waktu yang lama

Gejala kanker yang dialami setiap anak bisa saja berbeda-beda. Ini tergantung pada kondisi organ yang terkena kanker dan juga kondisi metabolisme anak. Jika para orang tua melihat adanya gejala seperti yang disebutkan di atas, lebih baik segera periksakan anak ke dokter.

Baca Juga: 7 Jenis Kanker yang Paling Sering Dialami Anak-anak

2. Gejala juga bisa muncul berdasarkan jenis kankernya

15 Februari Hari Kanker Anak Sedunia: Waspadai Gejala Dini unsplash.com/@nci

Banyak sekali jenis kanker yang bisa menyerang anak-anak. Meskipun demikian, menurut Kementerian Kesehatan RI, ada 6 jenis kanker yang paling sering dialami anak, loh. Gejalanya pun berbeda-beda pada setiap jenis kanker. Berikut 6 jenis kanker dan gejalanya yang muncul pada anak:

1. Karsinoma Nasofaring

Karsinoma Nasofaring merupakan jenis kanker yang menyerang daerah hidung dan tenggorokan. Jenis kanker ini sangat sulit dideteksi karena letak nasofaring yang tersembunyi di bawah dasar tengkorak. Lebih tepatnya di belakang tabir langit-langit.

Walaupun susah dideteksi, ada beberapa gejala Karsinoma Nasofaring yang bisa diwaspadai seperti ingus bercampur darah, air ludah yang kental, hidung tersumbat, dan mimisan. Selain itu, para penderita juga biasanya mengalami gejala tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, dan rasa penuh di telinga. 

Karena jenis kanker ini sulit dikenali, langsung periksakan anak kepada para ahli atau dokter spesialis saat gejala tersebut mulai muncul. 

2. Leukemia 

Jenis kanker ini pasti sudah tidak asing lagi. Leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak dialami oleh anak. Leukemia atau kanker sel darah putih ini terjadi akibat terbentuknya sel-sel darah putih abnormal yang kemudian menyebar melalui aliran darah dan menyerang sel-sel sehat. 

Gejala yang perlu diwaspadai dari Leukemia yaitu, nyeri pada tulang atau sendi, pembengkakan di atas tulang selangka, ruam, masalah gusi, sakit kepala, kejang, masalah keseimbangan, dan kelainan penglihatan. Selain itu, adanya pembengkakan pada bagian perut, wajah, lengan, ketiak, sisi leher, atau selangkangan juga bisa menjadi gejala dari Leukemia ini. 

3. Retinoblastoma

Retinoblastoma merupakan kanker mata yang terjadi pada anak. Kanker ini disebabkan oleh sel-sel pada retina mata yang tumbuh dengan cepat dan merusak jaringan sekitarnya. Kanker ini dapat mengganggu fungsi dari retina. Bahkan pada tahap lanjut, kanker ini dapat merusak jaringan mata dan menyebabkan kebutaan.

Retinoblastoma ini memiliki gejala atau ciri khusus, yaitu munculnya ‘mata kucing’. Hal tersebut sebenarnya merupakan leukokoria, yaitu adanya bercak putih yang muncul saat mata terpapar cahaya. Kondisi ini merupakan hal yang tidak normal terjadi karena biasanya mata akan memancarkan warna kemerahan saat terkena cahaya.

Umumnya ada gejala yang mengikuti selain kondisi ‘mata kucing’ tersebut, yaitu adanya pembengkakan pada mata, mata terlihat juling, terasa nyeri pada mata, iris pada mata mengalami perubahan warna, dan adanya gangguan penglihatan.

4. Osteosarcoma

Berdasarkan penelitian, Osteosarcoma sering menyerang anak laki-laki di usia 15 tahun. Meskipun begitu, kanker tulang ini juga cukup sering terjadi pada orang berusia lebih dari 60 tahun. 

Osteosarcoma ini terjadi akibat DNA di dalam sel-sel pembentuk tulang mengalami mutasi atau perubahan. Hal tersebut menyebabkan sel-sel tersebut terus membentuk tulang baru walaupun sedang tidak dibutuhkan. Kemudian tulang tersebut berkembang menjadi tumor yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. 

Gejala dari Osteosarcoma ini sendiri tergantung pada lokasi tulang yang terkena tumor. Tetapi pada umumnya gejala yang timbul yaitu, terbatasnya gerakan tubuh, retak atau patah tulang yang terjadi tanpa sebab, nyeri dan bengkak disertai kulit kemerahan pada area tumbuhnya tumor. 

Tumor yang berada di kaki juga dapat menyebabkan kepincangan. Sedangkan jika tumor tumbuh pada tangan, tangan akan terasa sakit saat mengangkat sesuatu. 

5. Limfoma Maligna

Jenis kanker ini berkembang dalam sistem getah bening. Sistem getah bening ini memegang peran penting dalam tubuh. Pembuluh sistem getah bening bertugas membawa cairan getah bening yang mengandung sel darah putih atau limfosit untuk melawan infeksi. 

Kanker Limfoma ini umumnya hadir dengan adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening yang tidak nyeri. Pembengkakan tersebut biasanya terjadi di area leher, ketiak, maupun selangkangan. Selain itu, gejala lainnya yaitu tubuh berkeringat terutama di malam hari, nafas pendek atau kesulitan bernafas, kesulitan menelan, sakit perut bahkan bengkak.

6. Neuroblastoma
Neuroblastoma merupakan kanker langka yang berkembang dari neuroblast atau sel-sel yang belum matang. Neuroblast pada umumnya akan berkembang menjadi sel saraf. Tetapi, pada anak yang terkena Neuroblastoma, neuroblast malah membentuk benjolan berupa tumor padat. 

Gejala yang biasanya timbul tergantung pada bagian tubuh mana yang terserang. Saat Neuroblastoma menyerang perut, anak akan merasa sembelit atau diare, kulit perut terasa keras bila disentuh, perut membengkak dan terasa nyeri di bagian perut. Sedangkan saat terjadi pada saraf tulang belakang, tubuh anak akan terasa lemah, pincang, adanya gangguan buang air kecil dan buang air besar, bahkan sampai terjadi kelumpuhan.

Baca Juga: 10 Jenis Makanan Pencegah Kanker yang Harus Kamu Konsumsi

3. Kanker berpengaruh terhadap kejiwaan anak

15 Februari Hari Kanker Anak Sedunia: Waspadai Gejala Dini ilustrasi anak sedang sedih (pexels.com/Pixabay)

Penelitian yang dilakukan American Cancer Society, anak yang menderita kanker biasanya memiliki risiko mengalami gangguan psikosis. Gangguan ini juga menyerang anak-anak bahkan setelah mereka dinyatakan sembuh. 

Gangguan psikologis yang biasanya menyerang anak-anak yang menderita kanker yaitu meliputi gangguan kecemasan, penyalahgunaan obat-obatan, gangguan mood dan lain sebagainya. 

Anak yang mengalami gangguan psikologis ini cenderung memiliki harapan hidup yang lebih pendek jika dibandingkan dengan anak yang mampu mengatasi masalah psikologisnya saat menjalani pengobatan kanker. Maka dari itu, penting sekali bagi para orang tua untuk ikut membantu menjaga kondisi psikologis dari para anak yang menderita kanker.

4. Organisasi berbagi senyuman untuk anak penderita kanker

15 Februari Hari Kanker Anak Sedunia: Waspadai Gejala Dini YOAM gelar kegiatan sosial untuk anak-anak penderita kanker (Dok.IDN Times/istimewa)

Di Indonesia sendiri, terdapat banyak organisasi untuk membantu anak-anak yang menderita kanker. Komunitas ini bertujuan untuk memberikan dukungan moral maupun finansial kepada keluarga yang membutuhkan. Berikut beberapa organisasi untuk anak dengan kanker yang ada di Indonesia:

1. Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI)
Yayasan non-profit yang berpusat di Jakarta ini didirikan Sallyana Sorongan dan sudah berdiri sejak 2010. Yayasan ini memiliki program pengobatan, transportasi, dan dukungan untuk para orang tua dari anak-anak dengan kanker. YKAI percaya setiap anak yang menderita kanker berhak mendapatkan perawatan dan pengobatan yang layak. 

2. Yayasan Anyo Indonesia (YAI)
YAI atau Yayasan Anyo Indonesia didirikan Sabar Manullang. Nama Anyo sendiri diambil dari mendiang anaknya yang merupakan pejuang kanker Leukemia. Yayasan ini menyediakan rumah tinggal sementara bagi anak penderita kanker yang sedang menjalani pengobatan di Jakarta.  

3. Yayasan Pita Kuning
Yayasan Pita Kuning ini diresmikan pada tahun 2007. Yayasan ini merupakan yayasan filantropi bagi anak dengan kanker yang didirikan atas inisiasi komunitas volunteer muda yang dinamakan C3 (Community for Children with Cancer). Pita Kuning pada tahun 2021 lalu, baru saja meluaskan wilayah pelayanannya ke beberapa tempat yaitu Jabodetabek, Yogyakarta, Medan, dan Denpasar. 

4. Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)
Didirikan pada tahun 2006, Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia ini didirikan untuk membantu orang tua mendampingi anaknya dalam pengobatan dan pendidikan. Yayasan ini memiliki banyak cabang. Di antaranya di Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Riau, Semarang, dan Manado.

5. Yang bisa dilakukan untuk membantu anak penderita kanker

15 Februari Hari Kanker Anak Sedunia: Waspadai Gejala Dini unsplash.com/@awcreative

Banyak hal yang bisa dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap anak penderita kanker. Salah satunya dengan berdonasi. Donasi sendiri tidak hanya berupa materi, tetapi juga bisa berbentuk dukungan moral kepada para orang tua maupun anak-anak penderita kanker. 

Beberapa yayasan juga mempunyai program donasi rambut untuk dijadikan rambut palsu bagi para penderita kanker, lho. Ada juga yayasan yang mengadakan acara menggunduli rambut sebagai bentuk dukungan terhadap anak-anak penderita kanker.

Baca Juga: 7 Efek Samping Pengobatan Kanker yang Jarang Diketahui

Itu dia gejala kanker pada anak yang bisa diwaspadai sejak dini. Selamat Hari Kanker Anak Sedunia! Jangan lupa berbagi kebahagiaan untuk mereka, ya!

 

Writer: Cynthia

Topik:

  • Bella Manoban
  • Umi Kalsum
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya