Sjafrie Tahu dari TV soal Jenderal TNI Datangi Polda Bahas Ferry Irwandi

- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Ad Interim, Sjafrie Sjamsoeddin, mendengar soal kedatangan empat jenderal TNI ke Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi tentang dugaan tindak pidana CEO Malaka Project, Ferry Irwandi.
- Upaya pelaporan terhadap Ferry Irwandi ke polisi oleh personel militer dikecam oleh Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan sebagai ancaman kriminalisasi dan bentuk intimidasi.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Ad Interim, Sjafrie Sjamsoeddin, mengaku sudah mendengar soal kedatangan empat jenderal TNI ke Polda Metro Jaya pada Selasa (9/9/2025). Empat jenderal TNI itu ingin berkonsultasi ke pihak kepolisian tentang dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh CEO Malaka Project, Ferry Irwandi.
"Saya tonton di televisi, tapi saya serahkan kewenangan (tindak lanjut pelaporan) kepada Panglima TNI. Kami memiliki strata-strata pendelegasian kewenangan," ujar Sjafrie di Kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat.
Ia pun enggan mengomentari lebih jauh mengenai apakah pelaporan dari instansi TNI tetap perlu diteruskan ke Polda Metro Jaya atau tidak. Sebab, hal tersebut terkait isu operasional.
Sementara, upaya pelaporan terhadap Ferry Irwandi ke polisi yang dilakukan oleh personel militer dikecam oleh masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan. Mereka menilai upaya pelaporan terhadap Ferry merupakan bagian dari kriminalisasi TNI ke pegiat media sosial.
"Kami memandang langkah para petinggi TNI mendatangi Markas Polda Metro Jaya pada Senin kemarin merupakan ancaman kriminalisasi dan bentuk intimidasi," ujar koalisi di dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa.
Menurut mereka, kehadiran Komandan Satuan Siber TNI, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI dan Komandan Pusat Polisi Militer menimbulkan kesan bahwa institusi militer sedang berupaya menggunakan kekuatan negara untuk menekan kebebasan warga sipil dalam konteks penegakan hukum.
"Ironisnya tuduhan terhadap Ferry sama sekali tidak dijelaskan oleh pihak TNI secara rinci," kata mereka.
Bahkan, Ferry sendiri mengaku tidak tahu di mana letak dugaan tindak pidana yang dituduhkan kepada dirinya.