Survei Indikator: Jokowi Kenaikan Landai, Prabowo Kenaikan Signifikan

03 Apr 2019, 16:30 WIB

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil elektabilitas kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2019. Survei dilakukan pada 22-29 Maret 2019, yang melibatkan 1.220 responden.

Hasil survei Indikator, pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf, masih tetap unggul dibandingkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Meski kenaikan Jokowi-Ma'ruf landai sementara kenaikan Prabowo-Sandiaga signifikan, keduanya masih terpaut jarak 18 persen.

Lalu, berapa elektabilitas kedua paslon tersebut?

1. Hasil elektabilitas kedua paslon masih terpaut 18 persen

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Direktur Ekselutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa elektabilitas kedua pasangan calon tersebut masih terpaut 18 persen.

Untuk pasangan calon Jokowi-Ma'ruf mendapatkan presentase sebesar 55,4 persen. Sementara pasangan calon Prabowo-Sandiaga mendapatkan presentasi sebesar 37,4 persen.

2. Jokowi naik landai, Prabowo signifikan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Burhan mengatakan, meskipun pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dibandingkan pasangan Prabowo-Sandiaga, namun kenaikan pasangan nomor urut 01 tersebut cukup landai. Dihitung dari Oktober 2018, terjadi kenaikan sebesar 53 persen, Desember 2018 sebesar 54,9 persen, dan Maret 2019 sebesar 55,4 persen.

Hal itu berbeda dengan elektabilitas Prabowo-Sandiaga yang dinilai mengalami kenaikan cukup signifikan. Dihitung dari Oktober 2018, kenaikannya sebesar 30 persen, Desember 2018 sebesar 34,8 persen, dan Maret 2019 sebesar 37,4 persen.

"Jokowi naik, tapi kenaikannya landai. Beda sama Prabowo yang naik signifikan," kata Burhan di Kantor Survei Indikator, Jakarta Pusat, Rabu (3/4).

3. Kemungkinan pemilih mengubah pilihan makin menurun

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Sementara, untuk kemungkinan pemilih mengubah pilihan terhadap pasangan calon makin menurun. Untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf, kemungkinan pemilih tak mengubah pilihan politiknya adalah sebesar 46,6 persen.

Sedangkan untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, kemungkinan pemilih tak mengubah pilihan politiknya adalah sebesar 29,2 persen.