Survei Indikator: Masyarakat Puas Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2025

- 92% pemudik puas dengan pelaksanaan mudik Lebaran 2025
- 80,9% masyarakat merasa puas dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Polri
- 85,7% masyarakat merasa perjalanan mudik lebih lancar dibandingkan tahun lalu
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 92 persen pemudik merasa puas dengan seluruh rangkaian pelaksanaan mudik Lebaran 2025. Hal itu tergambar dalam hasil survei Indikator Politik.
"Publik cenderung semakin puas dengan penyelenggaraan mudik Lebaran tahun 2025 ini, terutama pada kelompok pemudik," kata Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/5/2025).
1. Mayoritas masyarakat puas dengan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025

Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan kepuasan tahun sebelumnya. Adapun rinciannya, sebanyak 18,9 persen masyarakat yang mudik merasa sangat puas.
Sedangkan 73,1 persen menyatakan cukup puas. Hasil itu merupakan survei ke masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Sementara itu, sebanyak 80,9 persen masyarakat merasa puas dengan pelaksanaan Operasi Ketupat yang digelar Polri selama Ramadan dan Idul Fitri.
“Mayoritas merasa puas dengan Operasi Ketupat dari Polri selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini," ujarnya.
2. Perjalanan mudik tahun ini dinilai lebih lancar dibanding tahun sebelumnya

Di sisi lain, ada 85,7 persen masyarakat merasa bahwa perjalanan mudik pada tahun ini lebih lancar dibandingkan dengan tahun lalu. Di 2024 sebanyak 80 persen menyetujui hal yang sama.
Adapun survei ini dilakukan dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
3. Survei melibatkan 1.220 responden

Penarikan sampel dalam survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan pada 14-20 April 2025, dan melibatkan 1.220 orang responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error (MoE) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).