Survei Jokowi Meroket Usai Kasus Hoaks, Sandiaga Tantang LSI

Jakarta, IDN Times - Calon Wakil nomor urut 02, Sandiaga Uno menanggapi pernyataan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA soal elektabilitas Joko “Jokowi” Widodo-Ma'ruf Amin yang disebut meningkat karena adanya kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Sandi mengapresiasi adanya survei dari LSI soal elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, meski ia kurang mempercayai hasil survei itu.
"Tapi survei kami yang baru saja dirilis kepada tim karena survei kami internal dan tak pernah kami publikasikan karena ini bagian dari strategi menunjukan kami mengejar," ucapnya di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/10).
1. Sandi tantang bandingkan survei LSI dengan Survei internal

Menurut Sandi, saat kontestasi Pilkada DKI tahun lalu, survei LSI dan survei internal dia berbeda. Survei LSI saat Pilkada DKI menyebut jika elektabilitas Ahok-Djarot lebih tinggi dari Anies-Sandi. Namun, survei internal Sandi justru sebaliknya.
"Boleh dicek deh survei LSI dibandingkan survei internal kami, saat Pilkada DKI dan pilkada lain saya tidak mau membanding-bandingkan tapi saya terima kasih," paparnya.
2. Sandi setuju hoaks harus diberantas

Terlepas dari masalah survei, Sandi sangat setuju jika hoaks harus diberantas, termasuk dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Ia pun mengakui pihaknya terkecoh.
"Namun berdasarkan data analitis yang kami miliki bahwa masyarakat simpati bahwa bapak Prabowo-Sandi punya rasa iba punya rasa kepedulian yang tinggi apalagi ini dilakukan kepada perempuan. Kita memberikan perlindungan kepada perempuan, justru data yang kami miliki yang di-support oleh big data, justru simpatiknya semakin tinggi dan kami belajar banyak dari kejadian tersebut," ucapnya.
3. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf saat ini sebesar 57,7 persen

Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan kasus hoaks Ratna Sarumpaet memberikan efek positif terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pun semakin meningkat.
"Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf saat ini sebesar 57,7 persen, sementara elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 28,6 persen. Dan pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 13,7 persen," ucap peneliti LSI, Ikrama Masloman, di kantor LSI Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (22/10).