Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tantangan Pemahaman Kondisi dan Kesempatan ODDP Kembali ke Masyarakat

Ada 526 ODGJ di Kalbar yang masuk dalam Daftar Pemilihan Tetap. (IDN Times/Teri).
Ada 526 ODGJ di Kalbar yang masuk dalam Daftar Pemilihan Tetap. (IDN Times/Teri).

Jakarta, IDN Times - Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) punya kesempatan kembali ke publik dan berfungsi seperti masyarakat umumnya.

Masalah OODP memang masih terus berlangsung. Kader kesehatan jiwa desa Ngunut Playen dampingan Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Gunungkidul, Yogyakarta Tutik Ismiyatun mengatakan bahwa banyak keluarga yang enggan membawa OODP mencari bantuan. Keluarga kadang menganggap OODP adalah orang yang sehat.

“Jadi kami datangpun mereka bilang kami gak apa-apa. Kami sehat-sehat saja. Anak saya gak apa-apa. Sebenarnya seperti itu. Jadi itukan perlu tadi kayak edukasi ke keluarga. Bahwa hal seperti itu gak perlu disembunyikan,” kata dia dalam agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada Selasa (19/12/2023).

1. Keluarga yang tak mencatatkan administrasi kependudukan OODP

Agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan kolaborasi Pusat Rehabilitasi Yakkum dan Dirjen HAM di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Selasa (19/12/2023). (youtube.com/Pusat Rehabilitasi YAKKUM)
Agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan kolaborasi Pusat Rehabilitasi Yakkum dan Dirjen HAM di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Selasa (19/12/2023). (youtube.com/Pusat Rehabilitasi YAKKUM)

Tutik mengakui, banyak juga keluarga yang tak mencatatkan administrasi kependudukan pada OODP. Alhasil, mereka tak bisa mengakses layanan sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk asesmen kondisi kesehatan mental.

“Jadi itu kita temui di desa, ODDP yang belum melengkapi administrasi kependudukannya. Akhirnya kita bantu dengan bantuan dari pemerintah desa, dari Dukcapil gitu kita diberi kemudahan untuk ODDP mendapatkan administrasi tadi seperti itu,” kata Tutik.

2. Kisah Muhammad Sholeh kembali sembuh

Agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan kolaborasi Pusat Rehabilitasi Yakkum dan Dirjen HAM di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Selasa (19/12/2023). (youtube.com/Pusat Rehabilitasi YAKKUM)
Agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan kolaborasi Pusat Rehabilitasi Yakkum dan Dirjen HAM di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Selasa (19/12/2023). (youtube.com/Pusat Rehabilitasi YAKKUM)

Dia mengatakan, usai menghadapi kondisi berpindah-pindah karena menjadi ODGJ, dia kini ingin menetap. Soleh mendorong teman-teman ODGJ untuk berani sembuh dan pulang serta berfungsi kembali seperti masyarakat pada umumnya.

“Saya ingin bekerja, menetap di situ, ya mudah-mudahan teman-teman yang ada di Bina Laras semoga bisa pada sembuh dan pada sehat, bisa pulang dan bisa bekerja seperti saya. Terima kasih buat semua teman-teman Yakkum yang ada di Jogja, semangat terus untuk pendataan orang-orang ODGJ seperti saya,” kata dia.

3. Sholeh ingin bermanfaat bagi masyarakat

Agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan kolaborasi Pusat Rehabilitasi Yakkum dan Dirjen HAM di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Selasa (19/12/2023). (youtube.com/Pusat Rehabilitasi YAKKUM)
Agenda Seminar Nasional Multi Pemangku Kepentingan kolaborasi Pusat Rehabilitasi Yakkum dan Dirjen HAM di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Selasa (19/12/2023). (youtube.com/Pusat Rehabilitasi YAKKUM)

Soleh adalah ayah dari dua orang anak, putranya yang berusia 18 dan 9 tahun punya keinginan agar dia bisa terus sehat. 

Keinginannya untuk sembuh adalah karena dia ingin menjadi seperti masyarakat lainnya. Dia berusaha tak malu dan memacu mentalnya dengan berbagai kesempatan yang ada.

“Saya cuma niat mentalitasnya saya gak boleh malu. Saya harus bisa, harus kuat, harus bisa tercapai cita saya. Ingin seperti kaya masyarakat, teman-teman yang lain bisa bermasyarakat,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us