Di KTT ASEAN, Jokowi Sebut Situasi Dunia Semakin Berat Akibat Pandemik

Ini KTT ASEAN pertama yang dilakukan virtual

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-36 secara virtual, pada hari ini, Jumat (26/6). Dalam acara yang dihadiri para pimpinan negara ASEAN itu, Jokowi mengungkapkan tantangan negara-negara dalam menghadapi pandemik virus corona atau COVID-19.

"Presiden RI dalam statement nasionalnya, antara lain mengatakan bahwa dunia termasuk negara-negara di kawasan ASEAN saat ini menghadapi dua tantangan besar, yaitu penanganan COVID-19 dan dampaknya dalam arti ini dampak sosial ekonominya," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika memberikan keterangan pers di channel YouTube Sekretariat Presiden pada hari ini. 

Lalu, apa hasil pembicaraan para pemimpin ASEAN itu?

1. Jokowi sebut situasi global semakin berat karena persaingan negara-negara besar

Di KTT ASEAN, Jokowi Sebut Situasi Dunia Semakin Berat Akibat PandemikDok. Biro Pers Kepresidenan

Lalu, Jokowi menyampaikan tantangan tersebut semakin berat karena situasi global yang sangat dinamis saat ini. Situasi global itu juga ditandai dengan persaingan atau rivalitas negara-negara besar atau kekuatan besar yang semakin meningkat.

"Kemudian adanya pesimisme terhadap multilateralisme juga kita lihat semakin besar. Pesiden juga mengatakan bahwa rule based order semakin banyak dilanggar," ujar Retno.

Baca Juga: Khawatir Wabah Virus Corona Meluas, Trump Tunda KTT AS-ASEAN

2. Peran ASEAN dinilai penting untuk membuat perubahan

Di KTT ASEAN, Jokowi Sebut Situasi Dunia Semakin Berat Akibat PandemikDok. Biro Pers Kepresidenan

Selain itu, Jokowi juga mengatakan dengan kondisi perubahan geopolitik saat ini, peran ASEAN dinilai penting dalam menavigasi perubahan akibat pandemik tersebut.

"Presiden menyampaikan lebih dari 5 dekade ASEAN telah memiliki pondasi yang cukup kuat sebagai komunitas di dalam menghadapi berbagai perubahan yang ada selama ini," kata Retno. 

3. Ekonomi dunia diprediksi minus 4,9 persen, Jokowi minta ASEAN genjot sektor perekonomian lebih keras lagi

Di KTT ASEAN, Jokowi Sebut Situasi Dunia Semakin Berat Akibat PandemikDok. Biro Pers Kepresidenan

Dalam KTT tersebut, Jokowi sempat menyinggung prediksi International Monetary Fund (IMF) terhadap pertumbuhan ekonomi dunia yang bisa mencapai minus 4,9 akibat pandemik COVID-19. Jokowi lalu meminta agar ASEAN terus menggenjot perekonomian lebih keras lagi agar pemulihan ekonomi bisa cepat terjadi.

"Presiden menyampaikan hasil laporan IMF dua hari lalu yang merevisi pertumbuhan ekonomi dunia dari -3 persen jadi -4,9 persen, presiden menyampaikan pentingnya seluruh negara ASEAN bekerja lebih keras agar ekonomi ASEAN, kawasan dapat tumbuh kembali secara lebih cepat," kata Retno.

Untuk dapat menumbuhkan kembali ekonomi ASEAN, Jokowi menekankan konektivitas sebagai kunci, mulai dari konektivitas barang, jasa hingga para pelaku ekonomi.

"ASEAN perlu mulai melakukan pengaturan ASEAN Travel Corridor secara hati-hati, terukur dan bertahap dimulai dengan Essential Bussiness Travel Corridor berdasarkan protokol kesehatan yang ketat," ujar Retno.

ASEAN Travel Corridor ini penting, lanjut Retno, selain untuk percepatan ekonomi ASEAN sekaligus untuk menunjukkan arti komunitas ASEAN, baik di kawasan maupun di mata dunia internasional.

"Presiden mengatakan hendaknya para pemimpin ASEAN menugaskan para menteri membahas ASEAN travel corridor ini," ia menambahkan.

4. KTT ke-36 ASEAN digelar untuk pertama kali secara virtual

Di KTT ASEAN, Jokowi Sebut Situasi Dunia Semakin Berat Akibat PandemikBiro Pers Kepresidenan

KTT ke-36 ASEAN yang dipimpin oleh Vietnam menjadi kali pertama yang digelar secara virtual. Dalam pidato pembukaannya, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc, KTT yang pertama kali digelar secara virtual itu dilakukan karena pandemik COVID-19 yang belum berakhir. 

PM Nguyen juga menyoroti perekonomian negara anggota ASEAN yang terpuruk akibat terpapar pandemik. Bahkan, Bank Dunia pada (8/6) lalu memprediksi akan ada kontraksi 5,2 persen dalam PDB Global. 

"Penghasilan per kapita akan turun 3,6%," kata PM Nguyen seperti dikutip dari situs resmi ASEAN. 

Selain merosotnya pendapatan perekonomian, namun ada peluang lain dengan semakin majunya sains teknologi yang kuat dan transformasi digital. 

Baca Juga: Hadiri KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Jokowi Dapat Hadiah Jersey Istimewa

Topik:

Berita Terkini Lainnya