Temui Presiden UEA, Wapres Ma'ruf Amin Harap Ada Kerja Sama Pendidikan

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dalam kujungannya ke luar negeri.
Dalam pertemuan bilateral itu, Ma'ruf berharap ada kerja sama di bidang pendidikan dengan Indonesia. Ma'ruf juga membahas rencana pembangunan School of Future Studies di Indonesia melalui kolaborasi antara Mohammed bin Zayed University for Humanities (MBZUH) dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta.
“Saya mohon dukungan Yang Mulia, agar kerja sama ini dapat segera terwujud,” ujar Ma'ruf di Istana Al Shatie Abu Dhabi, Rabu (2/11/2022) waktu setempat.
1. Ma'ruf Amin harap ada kerja sama promosi Islam moderat

Ma'ruf Amin juga berharap ada kerja sama promosi Islam moderat. Dia mengatakan, salah satu cara mempromosikan Islam moderat adalah dengan mengirim imam dari Indonesia untuk berdakwah di masjid-masjid wilayah UEA.
"Saat ini, Indonesia telah mengirimkan 70 imam dari Indonesia ke UEA. Saya yakin, dengan (dukungan Presiden UEA), target pengiriman 200 imam akan lebih mudah tercapai,” ujar dia.
Ma'ruf Amin lalu mengapresiasi kerja sama Indonesia dan UEA tentang pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed dan Islamic Center di Solo, Jawa Tengah.
Masjid tersebut rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden MBZ pada 17 November 2022.
“Terkait rencana pembangunan Solo Islamic Centre, Presiden Joko Widodo akan menyampaikan perkembangannya saat Yang Mulia berkunjung ke Solo,” kata dia.
2. MBZ puji Indonesia sebagai negara maju

Dalam pertemuan itu, MBZ juga memuji Indonesia sebagai negara maju. Menurutnya, terdapat banyak bidang yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia.
"Saya melihat Indonesia merupakan negara yang memiliki kemampuan cukup tinggi dalam bidang teknologi,” ujar MBZ.
3. MBZ sebut negara Arab memandang Indonesia sebagai negara penting

Lebih lanjut, MBZ mengatakan, negara-negara Arab memandang Indonesia sebagai negara penting. Menurutnya, dengan populasi penduduk yang banyak, Indonesia diyakini menjadi negara hebat dalam 25 tahun mendatang.
“Karena Indonesia didukung adanya stabilitas dan stabilitas pada saatnya akan menjadi faktor paling penting bagi kemajuan sebuah negara,” kata dia.
Tak hanya itu, MBZ juga menyebut tenaga kerja Indonesia memiliki etos kerja tinggi sehingga mampu mendongkrak ekonomi negara.
“Demikian pula dengan kerja sama baik dalam bidang teknologi, bidang ekonomi, maupun sebagai sesama negara muslim,” imbuhnya.