Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo berencana memberikan kursi menteri kepada mantan aktivis Mei 98. Rencana tersebut disampaikan dalam acara halalbihalal dengan mantan aktivis Mei 98.
Masyarakat pun mulai bertanya-tanya siapa aktivis 98 yang berpotensi duduk di jajaran Kabinet Kerja Jilid II. Nah, berikut di antaranya.
Adian dikenal menjadi salah satu yang paling vokal dalam mendukung Calon Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada masa kampanye lalu. Anggota legislatif dari Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) ini memiliki sepak terjang yang tidak diragukan lagi dalam ranah perpolitikan Indonesia.
Pada saat acara halal bi halal yang diselenggarakan oleh para mantan aktivis Mei 98 yang dihadiri oleh Presiden Jokowi, nama Adian menjadi salah satu yang diserukan saat Presiden memberikan pidato terkait rencananya memberikan kursi menteri ke mantan aktivis yang masih memiliki kompetensi.
Politisi Partai Hanura ini menjabat sebagai Komisaris PT Semen Tonasa sejak 19 Juni 2012. Selain itu, Wahab juga menjabat sebagai Manajer Pemasaran PT Graha Bakti Persada Sejak 2004.
Tak hanya di bidang ekonomi, Wahab juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi kepemudaan berskala nasional. Tak heran, Sarjana Hukum dari Universitas Jakarta yang lulus tahun 2006 ini masuk dalam daftar mantan aktivis yang layak duduk di kursi Kabinet Kerja Jilid II.
Pengalaman berorganisasi pria kelahiran Dumai, Riau ini tak boleh dianggap enteng. Sayed yang menjadi ketua pelaksana acara halal bi halal mantan aktivis Mei 98 ini, merupakan aktivis yang sempat aktif di pers Mahasiswa Aspirasi serta pernah jadi pengurus Kwarnas Pramuka.
Selain itu, Sayed merupakan mantan aktivis Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ) dan saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Riau. Melihat sepak terjangnya, tak heran alumnus UPN Veteran Jakarta digadang-gadang masuk bursa menteri Kabinet Kerja Jilid 2.
Mantan Aktivis Front Kota saat ini memilih sebagai pengusaha. Eli diketahui menduduki posisi Ketua Rembuk Nasional aktivis 98 yang menargetkan merebut kekuasaan pada saat ini.
Dengan semangat tersebut, bukan hal mustahil, ketidakpastian penyelesaian kasus Mei 98 dapat dibongkar oleh Eli jika dirinya mendapatkan kursi di kabinet Jokowi mendatang.