TPN Ganjar-Mahfud Dampingi Proses Hukum Relawan Dianiaya Oknum TNI

Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, mengutuk perilaku sejumlah prajurit TNI yang menganiaya relawan Ganjar-Mahfud. Arsjad mengatakan, TPN juga akan memberikan pendampingan hukum kepada para korban.
"Kami sangat serius, kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali. TPN sudah bergerak dan akan terus beri dukungan dan pendampingan hukum sampai kasus ini tuntas," ujar Arsjad di Media Center Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1/2024).
1. Terus berkomunikasi dengan keluarga korban

Arsjad mengaku, TPN Ganjar-Mahfud juga terus berkomunikasi dengan keluarga korban. TPN tak ingin ada intimidasi dalam bentuk apapun dalam proses penegakan hukum yang berjalan.
"TPN mengajak seluruh pihak yang terlibat dalam pesta demokrasi pemilu termasuk tim paslon 1 dan 2 untuk sama-sama menghindari dan mengutuk segala bentuk kekerasan, kecurangan, dan pelanggaran demi terjaganya suasana pemilu yang damai, adil, dan bermartabat. Ini adalah tanggung jawab kita semua," ucap dia.
Arsjad menyayangkan penganiayaan tersebut, terlebih korban yang masih dirawat itu masih berusia 18 tahun.
2. Ganjar sudah jenguk korban

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menjenguk relawannya yang menjadi korban penganiayaan prajurit TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023) malam.
Menurut Ganjar, dua orang relawannya kini masih dirawat di rumah sakit usai mendapat pukulan dan tendangan oknum TNI dari Batalyon Kompi Senapan Yonif Raider 408/Suhbrastha. Ganjar pada kesempatan tersebut berbincang dengan salah satu korban.
"Mas Arif Diva belum bisa diajak bicara. Kondisi Mas Slamet Andono lebih baik," katanya.
Ganjar mengatakan, hasil pemeriksaan dokter, dua orang korban yang dirawat kondisi mereka bagus.
"Tidak ada geger otak. Tulangnya bagus. Terus kemudian otaknya juga bagu, hanya memar-memar saja," kata Ganjar.
3. Timses Ganjar kawal penanganan kasus pengeroyokan ini

Ganjar memastikan, pihaknya telah menanggung biaya perawatan dua relawan yang menjadi korban penganiayaan ini. "Sudah. Kami tanggung semua. Sudah diurus sama teman-teman di Boyolali," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut dan meminta kasus pemukulan ini diusut. Ganjar memberikan peringatan kepada semua pihak agar tidak melakukan tindakan semena-mena. Ganjar juga mengingatkan kepada pendukungnya untuk tertib dan tidak memancing kemarahan.