Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (Dok/Biro Humas Kementerian Kominfo)
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (Dok/Biro Humas Kementerian Kominfo)

Intinya sih...

  • Kemenkominfo pemulihan layanan PDNS 2 dari serangan ransomware Brain Cipher.
  • Nezar Patria: Kemenkominfo akan mengambil langkah mitigasi dan penyelidikan terhadap serangan siber di masa depan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berupaya melakukan pemulihan layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang mengalami serangan ransomware Brain Cipher.

Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, mengatakan, insiden ini jadi pelajaran sangat penting untuk memperkuat transformasi digital yang lebih aman ke depan.

"Kita jangan kalah, jangan mundur hanya gara-gara insiden ini. Tentu saja kita harus belajar banyak, kita harus membuat satu sistem yang menutup semua kemungkinan kejadian-kejadian yang sama terulang lagi," kata dia dalam keterangannya, Rabu (26/5/2024).

1. Langkah mitigasi

Ilustrasi peretas. (Pinterest)

Nezar Patria mengatakan, Kemenkominfo akan mengambil langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi di dunia siber pada masa yang akan datang.

“Tentu saja kita tidak demikian gampang bisa ditakut-takuti gitu. Kita coba melakukan mitigasi dan kita juga coba melakukan penyelidikan dan tentu saja tindakan-tindakan akan diambil," katanya.

2. Sebut pedoman siber sudah dibuat

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria pada Jumat (31/05/2024) (IDN Times/Misrohatun)

Menurutnya, Indonesia telah memiliki beberapa pedoman yang telah dibuat tentang keamanan siber. Namun, upaya peretasan dinilainya pasti akan terus terjadi.

"Sebetulnya pedoman-pedoman ini sudah dibuat, tetapi tentu saja yang namanya upaya untuk meretas, menciptakan virus, mengganggu, dan segala macam itu kan terus terjadi. Di Indonesia juga sejumlah peraturan sudah dibuat. BSSN juga sudah mengeluarkan semacam standar untuk security ini,” ujarnya.

3. Serangan siber adalah kategori global risk

Ilustrasi hacker (freepik.com)

Nezar Patria menilai, serangan siber merupakan salah satu kategori global risk. Bahkan, menurutnya, World Economic Forum juga menyebut, cyber security merupakan salah satu dari 5 Top Global Risk. Oleh karena itu, setiap negara akan memperhatikan aspek keamanan di dunia siber.

"Jadi saya kira dengan kemajuan teknologi dan internet yang makin terkoneksi ke seluruh dunia, mau tidak mau, isu tentang cyber security ini menjadi sangat penting dan semua negara di dunia mengadopsi protokol-protokol yang penting untuk menjaga keamanan data mereka masing-masing," katanya.

Editorial Team