Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamendikti Minta Dosen Ajak Mahasiswa Dilibatkan Riset

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Republik Indonesia, Stella Christie, saat mengunjungi SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Republik Indonesia, Stella Christie, saat mengunjungi SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Kota Banda Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Intinya sih...
  • Libatkan mahasiswa dalam riset untuk asah pemikiran kritis dan kemampuan mengambil keputusan.
  • Mahasiswa dapat meringankan beban kerja dosen dan menghasilkan riset berkualitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikti Saintek), Stella Christie, meminta dosen mengajak para mahasiswa untuk terlibat dalam riset.

Hal itu disampaikan Stella di Universitas Negeri Malang, Malang, Jawa Timur, Senin (18/8/2025).

"Paling penting sekali yakni bagaimana mahasiswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan riset yang dilakukan oleh dosen," kata Stella dikutip dari ANTARA.

1. Bantu asah pemikiran mahasiswa

mahasiswa Unnes
Tiga mahasiswa dan dosen prodi teknik mesin menunjukkan 3D printing dari hasil olahan limbah plastik. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Stella mengatakan, melibatkan para mahasiswa ke dalam riset akan membantu mengasah pemikiran kritis dan membangun kemampuan mereka dalam mengambil keputusan.

Kedua hal itu, kata Stella, penting bagi para mahasiswa untuk ke depannya. Sebab, pemikiran kritis dibutuhkan dan kemampuan mengambil keputusan dibutuhkan di dunia kerja.

"Mahasiswa juga akan terlatih dalam mengatur waktu. Tadi saya memperlihatkan kalau secara pragmatis hal tersebut yang diinginkan oleh para pemberi pekerja, itu berdasarkan data," kata dia.

2. Bisa ringankan beban kerja dosen

Di kampus Fujian Polytechnic Normal University (FPNU), Wati semula mengajar mata kuliah bahasa Indonesia yang ditujukan kepada para dosen, tenaga laboratorium dan para guru. (IDN Times/Dokumentasi Wati)
Di kampus Fujian Polytechnic Normal University (FPNU), Wati semula mengajar mata kuliah bahasa Indonesia yang ditujukan kepada para dosen, tenaga laboratorium dan para guru. (IDN Times/Dokumentasi Wati)

Menurut Stella, mahasiswa yang dilibatkan dalam riset juga dapat meringankan beban kerja para dosen.

Dia yakin, pola tersebut mampu menghasilkan riset berkualitas.

"Bukan hanya terpaku pada berapa banyak seorang dosen menghasilkan sebuah riset dalam setiap tahun," kata dia.

Apalagi, ujar Stella, terdapat 13 kampus di Indonesia masuk daftar dalam hasil riset diragukan berdasarkan Research Integirty Risk Index 2024.

3. Galang dana riset

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama untuk perkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi (dok. Kemendiktisaintek)
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bekerja sama untuk perkuat ekosistem riset dan pendidikan tinggi (dok. Kemendiktisaintek)

Lebih lanjut, Stella mengatakan, pihaknya tengah berupaya menggalang dana untuk riset dengan melibatkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta.

"Kemudian, terdapat skema dana riset yang dikhususkan, yakni co-founding," kata dia.

"Jadi, dana riset seluruhnya untuk peneliti, tetapi harus 15 persen dari perusahaan dan 85 persen dari kementerian," lanjut Stella.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us