22 Orang Ditangkap di Konser Belanda, Protes Kehadiran Perwira Israel

- Concertgebouw capai kompromi dengan pisahkan konser publik dan privat
- Demonstran kepung Concertgebouw dengan seruan pro-Palestina
- Protes dipicu keterlibatan Shai Abramson dengan militer Israel di perang Gaza
Jakarta, IDN Times - Polisi Belanda menangkap 22 orang setelah terjadi bentrokan antara aparat dan demonstran di luar gedung konser Concertgebouw, di Amsterdam, pada Minggu (14/12/2025). Ratusan orang diketahui berkumpul di kawasan Museumplein untuk memprotes penampilan perwira militer Israel, Shai Abramson.
Bentrokan terjadi pada malam hari saat konser Hanukkah digelar secara tertutup. Aparat kemudian membubarkan kerumunan dan menahan sejumlah peserta aksi yang dianggap mengganggu ketertiban umum.
1. Concertgebouw capai kompromi dengan pisahkan konser publik dan privat
Pada awal November 2025, Concertgebouw membatalkan konser publik perayaan Hanukkah karena menilai kehadiran Shai Abramson, perwira kantor kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF), tidak sejalan dengan misi lembaga tersebut yang ingin menyatukan masyarakat melalui musik. Penyelenggara konser menolak mengganti Abramson, sehingga keputusan itu memicu kontroversi internasional.
Setelah mendapat tekanan publik, pihak Concertgebouw akhirnya mencapai kompromi dengan menyelenggarakan konser siang tanpa kehadiran Abramson, serta dua konser malam bersifat privat yang tetap menampilkan dirinya. Meskipun diwarnai aksi protes, konser malam tersebut tetap berlangsung dengan Abramson tampil sebagai letnan kolonel cadangan IDF.
“Polisi turun tangan beberapa kali untuk menjaga jarak demonstran dan ketertiban umum,” ujar pernyataan polisi Belanda, dilansir Times of Israel.
2. Demonstran kepung Concertgebouw dengan seruan pro-Palestina
Ratusan demonstran berkumpul di luar gedung Concertgebouw sambil membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan seperti “darah di tanganmu” serta “pembunuh anak”. Beberapa peserta aksi memanjat barikade, melempar bom asap, dan merusak pagar, yang memicu polisi antihuru-hara untuk turun tangan menggunakan tongkat.
Seorang petugas polisi dilaporkan mengalami luka ringan akibat kericuhan tersebut, sementara 22 orang ditangkap karena berbagai pelanggaran, termasuk gangguan ketertiban umum, kepemilikan kembang api, dan tindakan perlawanan terhadap aparat. Rekaman yang beredar secara daring memperlihatkan massa meneriakkan yel-yel di tengah bentrokan.
“Polisi antihuru-hara menggunakan tongkat saat demonstran melempar bom asap,” sebut otoritas Belanda, dilansir Free Malaysia Today.
3. Protes dipicu keterlibatan Shai Abramson dengan militer Israel di perang Gaza
Aksi protes tersebut muncul karena keterkaitan Shai Abramson dengan IDF, yang dianggap berperan dalam perang Gaza pasca-serangan Hamas pada Oktober 2023. Meskipun gencatan senjata yang disponsori Amerika Serikat sejak 10 Oktober bersifat rapuh, demonstrasi itu menyoroti meningkatnya kecaman internasional terhadap tindakan militer Israel.
Para pengunjuk rasa menolak panggung bagi genosida, merujuk pada penampilan Abramson yang dinilai memberi dukungan moral bagi pasukan Israel di Gaza. Insiden ini mencerminkan ketegangan serupa yang sebelumnya terjadi di Amsterdam terkait isu Israel-Palestina.

















