PM Israel Netanyahu Dikabarkan Stres dan Takut Ditangkap ICC

Netanyahu khawatir surat penangkapan segera dikeluarkan

Jakarta, IDN Times - Surat kabar Israel Maariv melaporkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ketakutan dan sangat stres dengan kemungkinan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.

Sumber yang dekat dengan surat kabar tersebut percaya, surat perintah penangkapan hanya tinggal menunggu waktu saja. Surat kabar tersebut juga melaporkan, Menteri Pertahanan Yoav Galant dan Kepala Staf Mayor Jenderal Herzi Halevi juga dapat diberikan surat perintah, dikutip dari Middle East Eye.

1. Netanyahu kekeuh dengan tindakan Israel sebagai aksi membela diri

Pada 26 April, Netanyahu sempat mencuit soal Israel yang tidak akan menyerah dengan tekanan dari ICC. Dia bersikeras bahwa apa yang dilakukan Tel Aviv merupakan hak membela diri, atas serangan 7 Oktober 2023 yang diluncurkan oleh Hamas terlebih dahulu.

“Di bawah kepemimpinan saya, Israel tidak akan pernah menerima upaya apa pun yang dilakukan Pengadilan Kriminal Den Haag untuk melemahkan hak dasar mereka untuk membela diri. Ancaman terhadap tentara IDF dan tokoh masyarakat Israel, satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah dan satu-satunya negara Yahudi di dunia, sangatlah memalukan,” cuit Netanyahu.

“Kami tidak akan menyerah,” tambah dia.

Baca Juga: Israel akan Tunda Operasi Rafah jika Kesepakatan Sandera Tercapai

2. Mengaku tidak ketir dengan surat penangkapan ICC

PM Israel Netanyahu Dikabarkan Stres dan Takut Ditangkap ICCpotret Benjamin Netanyahu.(twitter.com/Prime Minister of Israel)

Bukan hanya ICC yang menekan Israel. Negara Barat juga mendesak Israel untuk menghentikan invasi militernya di Gaza, kemudian mendesak bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar masuk ke wilayah tersebut.

Namun, Netanyahu menolak tunduk pada tekanan tersebut, bahkan setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi soal gencatan senjata di Gaza.

“Israel akan terus melanjutkan perang kita yang adil melawan teroris keji, yang berusaha menghancurkan kita, sampai kita menang. Kami tidak akan pernah berhenti membela diri,” kata Netanyahu.

“Meskipun keputusan Pengadilan Den Haag tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, keputusan tersebut akan menjadi preseden berbahaya yang mengancam tentara dan tokoh masyarakat di negara demokrasi mana pun yang memerangi terorisme kriminal dan agresi berbahaya,” sambung dia.

3. AS khawatir senjata dari mereka digunakan Israel untuk melanggar HAM

PM Israel Netanyahu Dikabarkan Stres dan Takut Ditangkap ICCMenteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. (twitter.com/SecBlinken)

Sementara itu, beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) melaporkan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken, bahwa mereka tidak menemukan jaminan Israel tidak akan menggunakan senjatanya untuk kepentingan yang tidak melanggar hukum humaniter internasional.

Dengan kata lain, mereka menyadari bahwa ada kemungkinan Israel menggunakan senjata dari AS untuk menyerang warga sipil, yang berarti melanggar hak asasi manusia.

Dilansir Reuters, Blinken harus bersaksi di hadapan Kongres pada 8 Mei soal penggunaan senjata Israel. Dikabarkan bahwa Departemen Luar Negeri AS terbelah soal pandangan ini. Beberapa dari mereka menerima jaminan yang disampaikan Israel, namun beberapa lainnya tidak menyetujui jaminan tersebut.

Baca Juga: Hamas Janji Gantung Senjata jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina

Andi IR Photo Verified Writer Andi IR

Belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya