Argentina Luncurkan Paspor dan ID Khusus Gender Netral

Pada hari Rabu (21/7/2021) Presiden Argentina Alberto Fernandez telah meresmikan kartu identitas dan paspor dengan keterangan gender non-biner atau netral. Maka sesuai hukum baru ini, warga yang menyebut dirinya non biner sekarang dapat mengubah identitasnya sesuai dengan keyakinannya. 

Hal ini sesuai dengan Hukum Identitas Gender di Argentina, di mana semua individu diberikan jaminan hak untuk menentukan identitasnya dengan tanda M atau F. Nantinya bagi penduduk Argentina yang merasa dirinya bergender netral akan diberikan tanda X dalam kartu identitas maupun paspor miliknya, dilansir dari Mercopress. 

Dikutip dari France24, Presiden Alberto Fernandez merayakan peresmian identitas non biner ini dengan upacara di Museum Bicentennial. Pada keterangannya, Feranandez juga berkata, "Negara seharusnya tidak terlalu mempedulikan gender dari penduduknya. Terdapat ribuan cara untuk mencintai, dicintai atau menjadi bahagia. Terdapat banyak identitas selain laki-laki dan perempuan dan mereka harus menghargainya." 

Selain itu, Fernandez juga mengakui anaknya yang termasuk salah satu kelompok LGBTQ dan selama ini ikut berjuang dalam kesetaraan gender dan pernikahan sesama jenis. Bahkan anak Alberto Fernandez yang bernama Estanislao Fernández Luchetti atau Dyhzy tidak dapat memutuskan laki-laki atau perempuan, sehingga ia mengakui sebagai kelompok non biner, dilansir dari laman The Rio Times. 

Peresmian ini membuat Argentina menjadi negara pertama di Amerika Latin dengan dokumen beridentitas netral. Sebelumnya terdapat beberapa negara yang sudah meluncurkan identitas gender netral dalam dokumen paspor beserta kartu identitas, seperti Belanda, Kanada, Australia dan Selandia Baru. 

Sementara itu, Pakistan dan Nepal diketahui sudah mengakui gender ketiga pada dokumen warga negaranya lebih dari satu dekade lalu. Pakistan mengakui identitas bagi orang transgender, interseksual dan kasim sejak 2009. Sedangkan Nepal sudah memperbolehkan gender ketiga pada kartu identifikasinya sejak 2007 silam, dilaporkan dari RT. 

Dilansir dari laman DW, Argentina merupakan salah satu negara paling progresif di Amerika Latin dalam hal reformasi sosial. Negara Amerika Selatan tersebut sudah mengakui pernikahan sesama jenis sejak 2010 dan dua tahun kemudian mengakui perubahan identitas gender. Serta pada Juni lalu, memberikan aturan kuota 1 persen pekerjaan sektor publik bagi warga transgender.