Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Armenia Sebut Negaranya Sudah Berada di Luar CSTO

ilustrasi bendera Armenia (unsplash.com/captoprisko)
Intinya sih...
  • Perdana Menteri Armenia menyatakan negaranya keluar dari CSTO yang dipimpin Rusia
  • Putin mengungkapkan CSTO tidak kirim tentara ke Armenia karena tak ada invasi Azerbaijan di wilayah tersebut
  • Pashinyan menolak menyelenggarakan KTT Uni Ekonomi Eurasia di Armenia, fokus keamanan baru dan pembangunan ekonomi

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, pada Rabu (4/12/2024), mengatakan bahwa negaranya sudah berada di luar CSTO. Ia menyebut Armenia membekukan keanggotaan dan tidak lagi memiliki veto di dalam aliansi militer pimpinan Rusia tersebut.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa CSTO tidak mengirimkan tentara ke Armenia karena tidak ada invasi dari Azerbaijan. Ia menyebut, serangan ofensif  Azerbaijan di Nagorno-Karabakh bukanlah sebuah serangan di teritori Armenia. 

1. Sebut Armenia tidak akan kembali dalam CSTO

Pashinyan mengungkapkan bahwa Armenia sudah berada di titik yang tidak dapat dikembalikan. Ia menyebut, Yerevan tidak akan mungkin kembali lagi ke dalam keanggotaan aliansi militer CSTO. 

"Dengan seluruh hormat kepada Presiden Rusia, pernyataan ini menyangkut dasar permasalahan di dalam CSTO. Saya percaya bahwa ini sangat sulit mengembalikan Armenia dalam aliansi dan kita sudah berada di titik yang tidak dapat dikembalikan," terangnya, dilansir Meduza

Ia menambahkan, CSTO telah gagal dalam menjamin keamanan dari negara anggotanya meskipun Armenia telah mendapat ancaman nyata. Pashinyan juga menampik adanya klaim bahwa perbatasan Armenia masih belum jelas. 

"Ketika agresi dilakukan, kami mengatakan bahwa garis merah telah dilanggar. Mereka merespons dengan mengatakan: Baik, perbatasan tidak secara resmi ditetapkan. Ini membuktikan kurangnya respons dalam aliansi tersebut," tambahnya. 

2. Klaim sukses mengatasi masalah keamanan di Armenia

Pada saat yang sama, Pashinyan mengungkapkan kesuksesannya dalam mengatasi masalah keamanan di Armenia. Ia pun meyakini bahwa Armenia akan mampu bertahan hingga seabad ke depan. 

"Pada 2 tahun lalu, saya mengumumkan di panggung ini bahwa jika kami mampu mengatur kenegaraan kami dalam 2 tahun ke depan. Kita akan menciptakan dan membuat kesempatan nyata untuk menjadi sebuah negara dalam seabad ke depan. Sekarang, saya kembali mengatakan bahwa strategi ini sudah tercapai. Namun, kkita tidak boleh lengah," ungkapnya, dikutip RFE/RL.

Ia menambahkan, Armenia akan berfokus pada pembangunan ekonomi dan pengakuan internasional atas teritorinya. Pashinyan juga mengatakan akan menciptakan sebuah sistem keamanan baru yang tidak mengandalkan kekuatan tentara.

3. Armenia tolak jadi tuan rumah KTT Uni Ekonomi Eurasia

ilustrasi bendera Armenia (unsplash.com/@edgar_t)

Pashinyan juga mengonfirmasi penolakannya dalam menyelenggarakan KTT Uni Ekonomi Eurasia (UEE) di Yerevan. Ia menyebut, tidak semua pemimpin bersedia datang ke Armenia sehingga acara tersebut akan diselenggarakan di St. Petersburg, Rusia. 

"Saya sebenarnya menemukan bahwa penyelenggaraan KTT UEE di Armenia tidak pantas karena situasi saat ini. Anda tahu bahwa tidak semua anggota Dewan Ekonomi UEE mau berkunjung ke Armenia," terangnya. 

Dalam pernyataan itu, Pashinyan tidak mengungkapkan siapa kepala negara yang dimaksudkannya. Namun, komentar itu antara Presiden Putin atau Presiden Belarus Alexander Lukashenko yang tengah bersitegang dengan Armenia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us