Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Paspor AS Turun ke Peringkat 12, Setara dengan Malaysia

Paspor Amerika Serikat. (unsplash.com/jontyson)
Paspor Amerika Serikat. (unsplash.com/jontyson)
Intinya sih...
  • Peringkat ke-12 merupakan pencapaian penting bagi Malaysia, yang terus memperluas jaringan diplomatik dan kerja sama internasionalnya. Warga Malaysia kini memiliki kebebasan bepergian yang sama dengan warga AS.
  • Kebijakan imigrasi yang lebih ketat sejak era pemerintahan Donald Trump disebut sebagai salah satu faktor utama. Kurangnya prinsip timbal balik turut memperburuk posisi AS.
  • Singapura memimpin dengan akses bebas visa ke 193 negara, diikuti Korea Selatan sebanyak 190 negara dan Jepang 189 negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Untuk pertama kalinya dalam dua dekade, paspor Amerika Serikat (AS) keluar dari daftar 10 besar paspor terkuat di dunia. Menurut Henley Passport Index 2025, paspor AS kini berada di peringkat ke-12, sejajar dengan Malaysia.

Peringkat ini mengukur berapa banyak negara yang bisa dikunjungi tanpa visa. Paspor AS dan Malaysia sama-sama memberikan akses bebas visa ke 180 destinasi di seluruh dunia.

Capaian ini menandai momen menarik, sebuah negara Asia Tenggara kini memiliki kekuatan paspor yang setara dengan negara adidaya seperti Amerika Serikat.

Hanya setahun lalu, paspor AS masih di posisi ketujuh sebelum turun ke posisi ke-10 pada Juli, dan kini tergeser lagi ke posisi ke-12. Sepuluh tahun silam, AS bahkan pernah menduduki peringkat pertama dunia.

1. Malaysia tembus level baru dalam mobilitas global

gambar paspor Malaysia (imi.gov.my)
gambar paspor Malaysia (imi.gov.my)

Peringkat ke-12 merupakan pencapaian penting bagi Malaysia, yang terus memperluas jaringan diplomatik dan kerja sama internasionalnya. Dengan akses bebas visa ke-180 negara, warga Malaysia kini memiliki kebebasan bepergian yang sama dengan warga AS.

Menurut laporan Henley & Partners, yang dikutip The Guardian, Kamis (16/10/2025), kekuatan paspor sangat dipengaruhi oleh prinsip timbal balik antarnegara. Artinya, semakin terbuka sebuah negara terhadap wisatawan asing, semakin besar pula kemungkinan warganya memperoleh akses serupa di luar negeri.

Malaysia dinilai sebagai negara yang aktif memperkuat hubungan diplomatik dengan banyak mitra global, terutama di Asia, Eropa, dan Timur Tengah. Hal ini berkontribusi besar pada peningkatan kekuatan paspor Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, AS dinilai mulai kehilangan daya saing dalam soft power global akibat kebijakan imigrasi dan perjalanan yang semakin ketat.

2. Kebijakan AS dinilai penyebab penurunan

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)

Henley & Partners mencatat penurunan peringkat paspor AS tidak sekadar pergeseran angka, tetapi mencerminkan perubahan besar dalam dinamika mobilitas global. Kebijakan imigrasi yang lebih ketat sejak era pemerintahan Donald Trump disebut sebagai salah satu faktor utama.

Langkah tersebut awalnya menargetkan imigran ilegal, tetapi kemudian berdampak pada wisatawan, pelajar, dan tenaga kerja asing. Selain itu, kurangnya prinsip timbal balik turut memperburuk posisi AS.

Saat ini, warga AS dapat masuk ke 180 negara tanpa visa, tetapi hanya 46 negara yang mendapat perlakuan serupa dari Washington. Sebagai perbandingan, negara-negara Asia seperti Singapura, Korea Selatan, dan Jepang yang menerapkan kebijakan terbuka kini justru mendominasi puncak daftar paspor terkuat.

3. Asia pimpin daftar paspor terkuat

Ilustrasi paspor Singapura (commons.wikimedia.org/Singark)
Ilustrasi paspor Singapura (commons.wikimedia.org/Singark)

Wilayah Asia kini menjadi pusat kekuatan baru dalam mobilitas global. Singapura memimpin dengan akses bebas visa ke 193 negara, diikuti Korea Selatan sebanyak 190 negara dan Jepang 189 negara.

Dominasi Asia ini dianggap sebagai bukti keberhasilan negara-negara di kawasan tersebut dalam membangun reputasi diplomatik yang inklusif dan terbuka. Malaysia pun kini termasuk di antara pemain penting dalam tren itu.

Pencapaian Malaysia yang kini sejajar dengan Amerika Serikat memperlihatkan bagaimana negara berkembang mampu mengejar, bahkan menyamai, negara maju dalam aspek kebebasan mobilitas warga negaranya.

Bagi warga Malaysia, hal ini bukan hanya soal kemudahan bepergian, tapi juga simbol meningkatnya pengaruh global dan kepercayaan internasional terhadap negara tersebut.

Lalu, kapan ya paspor Indonesia bisa jadi yang terkuat juga?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Ini Motif Kasus Perundungan Siswa SMP di Bekasi

16 Okt 2025, 17:33 WIBNews