Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Bantah Ada Agresi Militer Azerbaijan di Armenia

Bendera Rusia (unsplash.com/borbus)
Intinya sih...
  • Putin membantah adanya agresi militer Azerbaijan ke Armenia, menyebut ketegangan dengan CSTO sebagai masalah politik dalam negeri Armenia.
  • Konflik di Nagorno-Karabakh tidak dianggap sebagai agresi terhadap Armenia oleh Putin, menolak tuntutan untuk CSTO berperang mempertahankan wilayah tersebut.
  • Pernyataan Putin disambut dengan kecaman dari mantan anggota parlemen dan analis keamanan Armenia, yang menyerukan keluarnya negara dari keanggotaan CSTO.

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tidak ada agresi militer yang dilancarkan Azerbaijan ke Armenia. Dia pun membantah tuduhan dari Yerevan terkait ketidaktanggapan aliansi CSTO dalam membantu melawan Baku. 

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Rusia-Armenia terus memanas imbas serangan ofensif Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. Alhasil, Yerevan menangguhkan keanggotan CSTO dan terus mendekatkan diri dengan Amerika Serikat (AS) dan Prancis. 

1. Putin sebut tidak ada serangan ke teritori Armenia

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (x.com/mfa_russia)

Dalam KTT CSTO di Kazakhstan, Putin mengatakan bahwa politik dalam negeri Armenia yang mengakibatkan ketegangan dengan CSTO. Ia menyebut CSTO tidak bertindak karena tidak ada agresi kepada anggotanya, termasuk Armenia. 

"Saya pikir situasi antara Armenia dan CSTO lebih dihadapkan pada masalah politik internal di Armenia sendiri. Tentu saja ini berhubungan dengan konsekuensi dari krisis di Nagorno-Karabakh. Apa yang terjadi bukan akibat dari CSTO karena tidak ada agresi dari luar kepada Armenia sendiri. CSTO hanya mempertahankan negara anggotanya dari agresi dari luar," tuturnya , pada Jumat (29/11/2024), dikutip RFE/RL.

Ia menambahkan, konflik di Nagorno-Karabakh tidak dapat dikategorikan agresi terhadap Armenia. Ia menyebut bahwa Armenia sendiri tidak mengakui Nagorno-Karabakh sebagai negara merdeka dan wilayah tersebut bukanlah bagian dari Armenia. 

"Oleh karena itu, sangatlah aneh untuk mengharapkan CSTO ikut berperang dalam mempertahankan teritori tersebut," tambahnya. 

2. Tuduh Putin membiarkan agresi militer Azerbaijan ke Nagorno-Karabakh

Mantan anggota parlemen Armenia, Gayane Abrahamyan mengatakan bahwa pernyataan tersebut adalah persetujuannya kepada Presiden Azerbaijan Ilam Aliyev untuk menyerang Nagorno-Karabakh. 

"Pernyataan Putin ini adalah konfirmasinya dan sebuah lampu hijau kepada sekutunya Presiden Aliyev untuk menganeksasi Nagorno-Karabakh. Lalu tidak ada pengakuan pada Jermuk dan area lain sebagai teritori Armenia berarti dapat diselesaikan dengan menganeksasinya," tuturnya, dilansir OC Media.

Sementara itu, Analis Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Armenia, Sossi Tatikyan menyerukan kepada pemerintah Armenia untuk menolak pernyataan Putin dan resmi keluar dari keanggotaan CSTO. 

"Pernyataan manipulatif dari Putin ditujukan hanya untuk menolak pelanggaran integritas teritorial yang dilakukan Azerbaijan kepada Armenia lewat serangan ofensif. Aksi ini telah membuahkan hasil okupansi sekitar 250 km persegi teritori Armenia," ungkapnya. 

3. Armenia tolak jadi tuan rumah KTT UEE

ilustrasi bendera Armenia (unsplash.com/captoprisko)

Di tengah ketegangan Rusia-Armenia, pemerintah Armenia dikabarkan menolak penyelenggaraan KTT Uni Ekonomi Eurasia (UEE) di Yerevan. Putusan ini membuat hubungan Moskow-Yerevan semakin rumit. 

"Sesuai dengan permintaan dari Armenia, KTT UEE akan diselenggarakan di Saint Petersburg, Rusia. Meskipun nantinya keketuaan UEE tetap dipegang oleh Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan," tutur pejabat senior Rusia. 

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armenia Ani Badalian mengungkapkan bahwa pemindahan lokasi penyelenggaraan KTT UEE ini diputuskan oleh seluruh pemimpin negara-negara anggota UEE sesuai kesepakatan pada Mei lalu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us