AS Bantah Danai Demonstrasi Anti-Tambang Lithium di Serbia

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Minggu (18/8/2024), membantah tuduhan mendukung demonstrasi anti-tambang lithium di Serbia. Pernyataan ini disampaikan menyusul tuduhan Serbia bahwa Barat mendukung dan membiayai demonstrasi untuk menyulut instabilitas di negaranya.
Pekan lalu, Uni Eropa (UE) mengkritisi kerja sama intelijen antara Serbia dan Rusia di tengah demonstrasi anti-tambang. Moskow bahkan mengklaim demonstrasi besar-besaran tersebut merupakan sebuah upaya penggulingan pemerintahan Serbia.
1. AS sebut demo di Serbia sebagai bagian dari proses demokrasi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS mengatakan, demonstrasi damai anti-tambang adalah salah satu contoh bahwa demokrasi di Serbia bekerja.
"Demonstrasi damai dan hak rakyat untuk mengungkapkan perasaan dan berbicara secara bebas adalah suatu hal yang sangat penting dan menjadi salah satu bagian dari proses demokrasi," terangnya, dikutip RFE/RL.
Kemlu AS menambahkan, segala tudingan yang menyatakan Washington mendukung demonstrasi anti-pemerintahan di Serbia adalah kebohongan.
"Kami tidak terkejut dengan kabar ini karena ini semua adalah kerjaan Rusia. Mereka sudah menginstrumentalisasi demonstrasi sebagai agendanya di Serbia, seperti yang sudah dilakukan di seluruh dunia," tambahnya.
2. Barat disebut gelontorkan dana Rp1,7 triliun untuk adakan demo di Serbia
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengungkapkan bahwa Barat telah ikut campur dengan membiayai demonstrasi anti-tambang di Serbia. Ia bahkan mengklaim Barat menggelontorkan dana sebesar 100 juta euro (1,7 triliun) untuk mengadakan demo.
"Kami mengkhawatirkan tindakan Barat yang membiayai organisasi lingkungan dengan dana hingga 100 juta euro (Rp1,7 triliun) untuk merusak stabilitas pemerintahan Serbia. Mereka menyamarkan ini semua dengan dalih investasi luar negeri," tegasnya, dikutip N1.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vulin mengklaim bahwa intelijen negara-negara Barat ada di balik rentetan protes anti-tambang. Ia pun sempat menyampaikan terima kasih kepada Rusia atas peringatan demo di Serbia.
Pernyataan kedua pejabat tinggi Serbia itu disampaikan tanpa mengklarifikasi kenapa Barat membiayai demonstrasi ini. Padahal, proyek tambang lithium Rio-Tinto di Serbia mendapat dukungan dari negara-negara Barat.
3. Jerman akan berlakukan standar lingkungan ketat di tambang lithium Jadar

Kedutaan Besar Jerman di Serbia mengungkapkan terus memperhatikan perkembangan protes anti-tambang lithium di Jadar. Pihaknya juga mengkhawatirkan perlakuan terhadap aktivis yang ditahan dan yang sudah dijatuhi hukuman karena mengorganisir demo.
"Demonstrasi damai dan kebebasan berekspresi adalah hak fundamental dan krusial dalam proses demokrasi. Ini penting bahwa suara kritis rakyat ingin didengar tanpa perlu takut akan intimidasi," ungkapnya.
"Kami mengerti kekhawatiran rakyat Serbia akan risiko lingkungan dari pembukaan tambang lithium ini dan memperhatikan benar hal ini. Ini adalah proyek krusial di Serbia serta rencana proyek penting bagi Jerman. Kami akan mengikuti standar lingkungan yang ketat," sambungnya.