AS Setujui Integrasi Misil Patriot ke Sistem Pertahanan Baru Jerman

Berlin, IDN TIMES - Pemerintah Amerika Serikat, pada hari Jumat (02/11/2018) menyetujui integrasi misil pertahanan Patriot kedalam sistem pertahanan generasi baru Jerman.
Lampu hijau ini menjadi kunci utama penyelesaian kontrak penjualan senjata bernilai miliaran dollar yang sempat tertunda, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Integrasi misil Patriot PAC-3 MSE

Setelah negosiasi panjang lebar antara Pemerintah Jerman dan Amerika Serikat, akhirnya AS mengizinkan Jerman untuk mengintegrasikan misil pertahanan buatan AS, Patriot PAC-3 MSE, kedalam sistem pertahanan generasi baru Jerman, dikutip dari Reuters.
Misil ini nantinya akan melakukan integrasi ke dalam sistem gabungan buatan AS dan negara-negara Eropa yang aktif yaitu MEADS (Medium Extended Air Defense System).
2. Siap berhijrah dari MEADS ke TLVS

Dilansir dari Sputnik International, Pemerintah Jerman yang sudah menggunakan sistem pertahanan MEADS (Medium Extended Air Defense System) sejak tahun 2015, mulai siap berhijrah menuju sistem pertahanan generasi baru mereka yaitu TLVS (Tactical Air Defence System) di mana semuanya dikembangkan oleh Lockheed Martin Corp dan MBDA.
Jerman memberikan kepercayaan kepada dua perusahaan tersebut untuk melakukan pengembangan dan integrasi misil patriot secepatnya, karena Jerman akan meneken kontrak pada tahun 2019 dan berharap sistem pertahanan sudah siap pada tahun 2025.
3. Jerman terus memperbaharui sistem pertahanan

Jerman yang mulai mengembangkan kembali sistem pertahanan maupun militernya jarang terlihat dan terdengar di media. Negara yang pernah menjadi pemilik persenjataan perang terhebat di dunia, sekarang tahap demi tahap mencoba mengembalikan kejayaan militernya.
Tetapi dalam melaksanakannya, Pemerintah Jerman harus mengeluarkan kocek yang besar, sebagai contoh, sistem pertahanan MEADS membutuhkan 4 juta Euro untuk digalangkan sedangkan TLVS akan melibatkan lebih banyak jutaan Euro.
Meskipun begitu, Jerman akan terus mengembangkan teknologi militernya untuk mengejar ketertinggalan setelah Pemerintah Jerman pernah memutuskan untuk menduakan militernya sendiri.