AS Veto Lagi Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata Gaza

- AS mengeluarkan veto terhadap resolusi gencatan senjata Gaza di PBB.
- Veto AS memicu kekhawatiran akan terhambatnya gencatan senjata di wilayah Gaza.
- Korban tewas di Gaza mencapai 43.972 orang, dengan mayoritas adalah anak-anak dan perempuan.
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) lagi-lagi mengeluarkan vetonya di resolusi gencatan senjata Jalur Gaza di Dewan Keamanan PBB, kemarin.
Melansir Al Jazeera, Kamis (21/11/2024), resolusi ini menyerukan gencatan segera di Gaza dan tanpa syarat.
Resolusi tersebut juga mendapat 14 dukungan anggota DK PBB lainnya dan tak ada yang abstain. Namun, AS mengeluarkan veto yang mematahkan resolusi tersebut.
Menurut AS, resolusi ini tidak membahas soal pembebasan sandera Israel yang masih di tangan Hamas. Setidaknya ada 97 warga Israel yang masih disandera sejak Oktober 2023.
1. Veto AS berbahaya
Seorang diplomat Palestina mengatakan veto AS di DK PBB ini semakin berbahaya. Tindakan itu bisa menjadi ganjalan terciptanya gencatan senjata.
"Veto AS ini juga menjadi pesan untuk Israel, sebagai izin melanjutkan serangannya ke Gaza," ucap diplomat tersebut.
Padahal, resolusi ini juga memuat terkait perluasan dan penambahan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Mengingat, angka pengungsi dari Palestina terus bertambah.
2. Jumlah korban tewas terus bertambah

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru jumlah korban tewas yang mencapai 43.972 orang, per tadi malam.
Sementara itu, sekitar 104.008 orang dinyatakan terluka dan setidaknya 10 ribu orang masih hilang, atau kemungkinan tewas dan terkubur di bawah reruntuhan.
Dalam 24 jam terakhir saja, Israel sudah membunuh 50 warga Palestina dan melukai 110 orang. PBB menyatakan bahwa 70 persen dari keseluruhan korban adalah anak-anak dan perempuan.
3. Banyak rute akses bantuan rawan penjarahan

Pejabat Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, banyak rute ke Gaza yang tak dapat dilalui karena rawan penjarahan. Adapun rute yang dilalui pada Sabtu adalah rute singkat yang tak dikenali di Karem Abu Salem.
Israel mengeklaim pihaknya melakukan segala yang dapat dilakukan untuk memastikan cukupnya bantuan memasuki wilayah Gaza. Israel mengeklaim tidak menghalangi distribusi bantuan kemanusiaan.
Seorang pejabat bantuan PBB mengatakan, pada Jumat, akses bantuan Gaza telah mencapai titik terendah, dengan pengiriman ke wilayah utara daerah kantong yang terkepung hampir mustahil dilakukan.