Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Atasi Migran Ilegal, Spanyol-Uni Eropa Minta Bantuan Mauritania

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)

Jakarta, IDN Times - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, pada Kamis (8/2/2024), mengunjungi Mauritania untuk mengadakan perjanjian mengatasi krisis migrasi di Kepulauan Canaria. 

Beberapa bulan terakhir, Spanyol telah dihadapkan pada masalah krisis migrasi imbas kedatangan ribuan migran asal Afrika Barat. Para migran menggunakan kapal kecil untuk mencapai Kepulauan Canaria, Spanyol yang tak jauh dari daratan Maroko. 

1. UE akan berikan Rp3,3 triliun kepada Mauritania untuk adang migran

Kedatangan Von der Leyen dan Sanchez ke Nouakchott untuk bertemu langsung dengan Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani. Keduanya juga menawarkan bantuan sebesar 200 juta euro (Rp3,3 triliun) untuk membantu mengadang migran. 

Spanyol dan Uni Eropa (UE) sudah merencanakan perjanjian dan meningkatkan hubungan dengan Mauritania terkait masalah migran. Pasalnya, Mauritania jadi lokasi strategis bagi migran untuk berlayar menuju Kepulauan Canaria. 

"Dana bantuan itu dianggarkan untuk membantu Mauritania. Filosofinya, ini selaras dengan perjanjian dengan Tunisia untuk mengurangi masuknya migran di Italia dan kini tidak lagi menjadi akses utama dari Afrika ke Eropa, sekarang pintu masuk ada di Spanyol," ungkap Sanchez, dikutip La Vanguardia.

Peningkatan migran yang melintasi Mauritania ini disebabkan ketatnya perbatasan Maroko dalam beberapa tahun terakhir. Setelah pemerintah Maroko bersedia menjaga perbatasan usai perbaikan hubungan dengan Spanyol. 

2. Sanchez ingin adakan program pembangunan di Sahel

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. (twitter.com/sanchezcastejon)

Melalui perjanjian ini, kedua pihak berkeinginan meningkatkan kolaborasi aparat kepolisian Spanyol dan Mauritania untuk mengontrol perbatasan, terutama di Nuadibu yang ditengarai sebagai lokasi utama migran sebelum berlayar. 

Pada Oktober 2023, Menteri Dalam Negeri Spanyol Fernando Grande-Marlaska sudah berkunjung ke Mauritania di tengah krisis migrasi. Ia mendorong kerja sama antara otoritas kedua negara dan penerjunan Polisi Nasional dan Guarda Civil ke Mauritania untuk membantu kontrol perbatasan. 

Sedangkan PM Sanchez berharap dapat bekerja sama lebih dengan Mauritania untuk meningkatkan pembangunan dan stabilitas dalam mengatasi arus migrasi dari kawasan Sahel ke Eropa, terutama disebabkan kekerasan imbas maraknya jihadis. 

Spanyol juga berencana memulai program migrasi sirkular yang sudah diterapkan oleh Kementerian Inklusi di negara-negara Amerika Tengah. Program tersebut memberikan jalan bagi keluarga pengungsi di Spanyol untuk dapat bekerja. 

3. Migran yang masuk ke Kepulauan Canaria terus bertambah

Badan Penjaga Pantai Spanyol, pada Senin (5/2/2024), melaporkan terdapat lebih dari 1.000 migran asal kawasan Afrika sub-Sahara yang berlayar dan tiba di Kepulauan Canaria menggunakan 18 perahu dalam 3 hari terakhir. 

Dilansir Associated Press, kepulauan di lepas pantai Afrika Utara tersebut telah menjadi tujuan utama migran dalam beberapa pekan terakhir. Spanyol melaporkan bahwa sekitar 7.270 migran tiba di kepulauan tersebut pada Januari. 

Kemendagri Spanyol mengatakan sudah ada 55.618 migran yang datang di Spanyol dan mayoritas berlabuh di Kepulauan Canaria. Bahkan, jumlah kedatangan migran pada tahun lalu naik dua kali lipat dibanding tahun 2022. 

Organisasi non-profit, Caminando Fronteras, mengatakan lebih dari 6.600 migran tewas dalam usahanya mencapai pesisir Spanyol pada 2023. Mayoritas dari mereka menggunakan rute Atlantik yang dikenal sangat berbahaya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us