Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berkomitmen Dukung Ukraina, Ketua Kongres AS Kunjungi Kiev

Nancy Pelosi, Ketua Kongres AS (Twitter.com/Nancy Pelosi)
Nancy Pelosi, Ketua Kongres AS (Twitter.com/Nancy Pelosi)

Jakarta, IDN Times - Ketua Kongres Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menegaskan kembali komitmen negaranya dalam mendukung Ukraina. Pelosi melakukan kunjungan ke ibu kota Kiev dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (30/4/22).

Pemerintah AS telah menjadi salah satu negara utama pendukung Ukraina dalam perang menghadapi invasi Rusia. Miliaran dolar telah digelontorkan AS untuk membantu Ukraina, terdiri dari paket bantuan militer dan ekonomi.

Di sisi sebaliknya, Washington telah menjadi pemimpin yang menjatuhkan sanksi ekonomi untuk Moskow. Sanksi itu diberikan untuk memberi tekanan pada Rusia agar menghentikan perang di Ukraina yang dinilai ilegal. Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu dan sampai saat ini pertempuran luas terjadi di front timur dan selatan.

1. AS berdiri teguh bersama Ukraina

Saat pasukan Angkatan Bersenjata Rusia gagal menduduki ibu kota Kiev, Moskow telah mengalihkan fokus serangan ke Donbass, Ukraina timur. Pasukan Rusia di sekitar Kiev mundur dan dikonsolidasikan untuk membantu serangan di Donbass.

Seiring dengan hal itu, situasi Kiev menjadi jauh lebih stabil dan aman. Para pemimpin negara-negara Eropa dan AS kemudian melakukan kunjungan ke ibu kota Ukraina, memberikan dukungan moral dan material kepada pemerintah Kiev.

Dalam kunjungan petinggi negara terbaru pada hari Sabtu, delegasi AS termasuk Ketua Kongres Nancy Pelosi telah sampai ke ibu kota Kiev dan disambut oleh Presiden Zelenskyy.

Dikutip dari Reuters, dalam sebuah pernyataan Pelosi mengatakan "delegasi kami melakukan perjalanan ke Kiev untuk mengirim pesan yang jelas dan menggema ke seluruh dunia: Amerika berdiri teguh dengan Ukraina."

Presiden Zelenskyy juga terlihat menyambut Pelosi di luar kantor kepresidenannya, dengan diapit oleh pengawal bersenjata yang mengenakan seragam militer. Pelosi datang bersama dengan beberapa anggota senior Kongres AS, termasuk Gregory Meeks ketua Komite Urusan Luar Negeri, dan Adam Schiff ketua Komite Intelijen.

2. Presiden Zelenskyy berterima kasih atas dukungan AS

Sebelum Pelosi, pejabat tinggi AS yang telah mengunjungi Kiev adalah Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Kedatangan Pelosi ke Kiev menjadikan dirinya sebagai salah satu pejabat tertinggi AS yang dengan nyata memberi dukungan Ukraina menghadapi invasi Rusia.

Dilansir Deutsche Welle, Presiden Zelenskyy ketika menyambut dan kemudian melakukan pembicaraan selama lebih dari tiga jam dengan delegasi AS, dia berterima kasih atas dukungan yang diberikan.

Zelenskyy menekankan pentingnya bantuan keuangan dalam pertemuan itu. "Sinyal yang diberikan Amerika Serikat dan Presiden Biden hari ini sangat penting. Ini adalah langkah kuat baru-baru ini dalam pertahanan dan dukungan keuangan untuk Ukraina," ujar Zelenskyy.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengajukan proposal bantuan untuk Ukraina sebesar 33 miliar dolar atau sekitar Rp479,3 triliun kepada Kongres AS. Pelosi berjanji akan meloloskan proposal tersebut.

Dalam konferensi pers di Polandia setelah kunjungannya dari Kiev, Pelosi mengatakan "kami bangga menyampaikan kepadanya (Zelenskyy) pesan persatuan dari Kongres AS. Pesan penghargaan dari rakyat Amerika atas kepemimpinannya dan kekaguman kepada rakyat Ukraina atas keberanian mereka."

3. AS aktifkan UU era Perang Dunia Kedua untuk bantu Ukraina

ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)
ilustrasi tentara Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Dukungan AS untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia bukan main-main. Selain miliaran dana bantuan kemanusiaan dan paket persenjataan, pekan lalu AS mengumpulkan 40 negara di Jerman untuk membahas bantuan terbaru untuk Ukraina.

Dalam pertemuan itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan "kita harus bergerak dengan kecepatan perang." Kelompok itu sepakat merampingkan dan mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina.

Menurut CNN, sebelum kunjungan Pelosi, Kongres AS pada hari Kamis juga telah mengesahkan Undang-Undang (UU) era Perang Dunia Kedua yang dikenal Lend-Lease Act 1941.

Dalam UU tersebut, AS dapat dengan cepat memasok bantuan senjata ke Ukraina dengan status pinjaman. UU itu dulu diciptakan untuk membantu memerangi pasukan Adolf Hitler. Pengaktifan kembali UU Lend-Lease Act 1941 menggemakan urgensi AS dalam mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina.

Moskow telah berulangkali keberatan dengan bantuan senjata AS ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam wawancara di China menegaskan kembali bahwa jika AS dan sekutunya tertarik pada perdamaian Ukraina-Rusia, dia meminta AS berhenti memasok peralatan militer ke pemerintah Kiev.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us