Serbia Temukan Ratusan Migran di Perbatasan Hungaria

Migran diselundupkan ke Hungaria

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Serbia berhasil menemukan lebih dari 700 migran ilegal di negaranya pada Jumat (3/11/2023). Keberhasilan ini dikarenakan operasi yang digelar dalam sepekan terakhir dalam menghadapi krisis migrasi yang terjadi di negara-negara Eropa

Pekan lalu, Serbia telah menerjunkan aparat kepolisian setelah terjadi insiden baku tembak antar-migran di sebuah gudang pertanian kosong di perbatasan Serbia-Hungaria. Kejadian itu membuat setidaknya 3 orang tewas dan 1 orang mengalami luka tembak. 

Dilansir Associated Press, insiden baku tembak di perbatasan Serbia-Hungaria sudah sering terjadi. Bahkan, ribuan migran sudah mendirikan tenda di perbatasan sambil menunggu dan mencari cara agar dapat masuk ke Hungaria. 

1. Polisi Serbia menemukan 738 migran ilegal

Kepolisian Serbia mengatakan bahwa penemuan sekitar 738 migran ilegal ini menyusul operasi di perbatasan Hungaria dan Bulgaria. Pihaknya menambahkan bahwa operasi tersebut digelar di beberapa kota, termasuk Subotica, Sombor, Kikinda dan Pirot. 

Dilansir Reuters, aparat kepolisian sudah menggeledah lebih dari 5 ribu mobil dan 32 rumah yang diduga tempat untuk menyelundupkan migran. Mereka pun menemukan paspor dan sejumlah dokumen pribadi milik migran. 

"Dalam beberapa hari ke depan, polisi akan terus meningkatkan pengawasan dan terlibat langsung dalam operasi untuk menekan migrasi ilegal di Serbia," tuturnya. 

Polisi tidak memberitahukan asal migran tersebut, tapi mayoritas migran yang melewati rute Balkan berasal dari Timur Tengah, Afghanistan, Pakistan, dan Afrika Utara. Mereka menggunakan rute dari Turki, Bulgaria, Makedonia Utara, dan Serbia. 

2. Migran harus membayar Rp39 juta untuk lewati perbatasan Serbia-Hungaria

Menteri Dalam Negeri Serbia, Bratislav Gasic yang mengunjungi lokasi penembakan di perbatasan Serbia-Hungaria mengatakan bahwa akan menangkap pelaku kriminal. Ia menyebut pasukannya tidak akan meninggalkan area itu sebelum semua ditangkap. 

Dilaporkan Euronews, tindak kekerasan di perbatasan diduga dilakukan oleh penyelundup migran. Mereka kerap bertikai untuk memperebutkan kontrol perbatasan dalam menyelundupkan kliennya ke Uni Eropa (UE). 

Polisi Serbia menemukan bahwa setiap migran diharuskan membayar sebesar 2.350 euro (Rp39,3 juta) untuk melewati perbatasan Serbia-Hungaria. 

Sementara itu, Hungaria sudah mendirikan pagar pembatas di sepanjang perbatasan Serbia untuk mengadang migran ilegal. Aparat keamanan Hungaria pun akan mengembalikan migran ke Serbia apabila mereka ketahuan masuk. 

3. Hungaria sebut Taliban ikut dalam penyelundupan migran di Serbia

Serbia Temukan Ratusan Migran di Perbatasan Hungariailustrasi bendera Hungaria (pixabay.com/lmaresz)

Pada Kamis (2/11/2023), Parlemen Hungaria melaporkan bahwa terdapat keterkaitan antara migrasi dan terorisme. Bahkan, disebutkan bahwa intelijen Taliban mengontrol operasional penyelundupan migran dari Afghanistan yang di Vojvodina, Serbia. 

Sebelumnya, Hungaria sudah memperingatkan terkait dampak perang Israel-Hamas yang akan berimbas pada kenaikan risiko terorisme di Eropa. Budapest menyebut bahwa rute migrasi Balkan Barat dapat digunakan teroris untuk merusak keamanan dan menyerang Eropa Barat. 

Dilaporkan Balkan Insight, kelompok penyelundup migran di perbatasan Hungaria-Serbia berasal dari Afghanistan, Maroko, dan Suriah. Mereka berupaya mengontrol dan memanfaatkan bisnis yang menggiurkan untuk menyelundupkan migran ke Eropa Barat. 

Baca Juga: PM Hungaria Sebut Uni Eropa sebagai Puncak Komedi di Era Modern

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya