Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China-Kamboja Mulai Latihan Militer Gabungan, AS Cemas

Presiden China Xi Jinping (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Phnom Penh pada 17 April 2025. (x.com/Dr_Hunmanet_PM)
Presiden China Xi Jinping (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Phnom Penh pada 17 April 2025. (x.com/Dr_Hunmanet_PM)
Intinya sih...
  • Kamboja dan China memulai latihan militer gabungan terbesar, melibatkan perangkat keras militer canggih termasuk kapal perang, artileri, dan anjing tempur robot.
  • Latihan tersebut akan menampilkan perangkat keras militer China yang canggih, seperti kendaraan lapis baja, helikopter, pesawat nirawak pengintai, dan kapal perang.
  • China ingin menunjukkan kekuatannya dengan latihan Golden Dragon atau Naga Emas dan Kamboja diharapkan menerima dua kapal perang dari China sebagai hasil dari latihan tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kamboja dan China memulai latihan militer gabungan terbesar pada Rabu (14/5/2025). Latihan ini melibatkan perangkat keras militer Beijing yang canggih termasuk artileri, kapal perang, dan anjing tempur robot.

Kamboja telah lama menjadi sekutu setia China, hingga menerima investasi miliaran dolar. Hal itu membuat Washington telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Beijing menggunakan pangkalan angkatan laut Kamboja yang direnovasinya di Teluk Thailand untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.

“Hampir 900 personel militer China dan lebih dari 1.300 tentara Kamboja mengambil bagian dalam latihan yang akan berlangsung hingga 28 Mei,” demikian dilaporkan Channel News Asia, dikutip dari pernyataan Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF).

1. Alutsista canggih milik China dikerahkan

Latihan tersebut akan menampilkan perangkat keras militer China yang canggih, termasuk kendaraan lapis baja, helikopter, kapal perang, pesawat nirawak pengintai, dan anjing tempur robot, kata pernyataan itu. Latihan tahunan tersebut dimaksud untuk mengembangkan hubungan dan kerja sama yang lebih dalam antarkedua angkatan darat.

"Latihan tersebut lebih besar dari tahun lalu dalam hal personel dan peralatan," kata juru bicara RCAF Thong Solimo.

Ia mengatakan, sebuah kapal angkatan laut besar Tiongkok, Changbai Shan, berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Ream di Beijing yang telah direnovasi di Kamboja pada Senin lalu dengan membawa perlengkapan militer untuk latihan tersebut.

2. China ingin pamer kekuatan

ilustrasi bendera China (pixabay.com/glaborde7)
ilustrasi bendera China (pixabay.com/glaborde7)

Analis politik Kamboja Ou Virak mengatakan, China memang ingin menunjukkan kekuatannya, dan mengirim pesan bahwa mereka adalah negara adikuasa melalui latihan yang dijuluki Golden Dragon atau Naga Emas.

"Jelas China sedang mencoba untuk mengembangkan pengaruhnya di kawasan tersebut," katanya.

"Selain hanya menunjukkan kekuatannya, China perlu membangun kepercayaan di antara para mitranya untuk mengatakan kepada para mitranya bahwa mereka sedang tumbuh, sedang berkembang, China juga semakin kuat, baik dalam ukuran maupun kemajuan teknologi, serta kekuatan militer," lanjut Ou Virak menambahkan.

3. Kamboja akan terima 2 kapal perang dari China

Kamboja juga diharapkan akan menerima dua kapal perang dari Negeri Tirai Bambu itu.

Latihan tempur Golden Dragon pertama diadakan pada 2016, dan pada awal 2017 Kamboja membatalkan latihan gabungan serupa, yakni ‘Angkor Sentinel’ yang telah diadakan selama tujuh tahun sebelumnya dengan pasukan AS. Latihan tempur tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan 2 hari Presiden China Xi Jinping ke Kamboja pada April untuk mempererat hubungan antara kedua negara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us