China Naikkan Gaji PNS Demi Genjot Tingkat Konsumsi

Jakarta, IDN Times - China memberikan kenaikan gaji signifikan kepada jutaan pegawai negeri sipil di seluruh negeri pada minggu ini. Beijing sedang berupaya meningkatkan konsumsi untuk menggenjot perekonomian yang melambat.
Kenaikan upah pekerja pemerintah terakhir kali diumumkan China pada 2015. Saat itu, pemerintah menaikkan gaji pejabat lokal sebesar lebih dari 30 persen, sebagai bagian dari upaya memerangi korupsi dan meningkatkan daya beli konsumen.
Kenaikan kali ini meningkatkan gaji bulanan pegawai pemerintah rata-rata sekitar 500 yuan (setara Rp1,1 juta). Sementara itu, beberapa pegawai junior pemerintah melaporkan kenaikan bulanan hampir 300 yuan (setara Rp600 ribu), mengutip laporan Reuters.
"Strategi Beijing tampaknya mendorong konsumsi oleh masyarakat yang lebih bersedia berbelanja. Pegawai negeri cenderung lebih banyak mengeluarkan uang dibandingkan pegawai swasta karena tingkat tunjangan jaminan sosial yang lebih tinggi," kata seorang ekonom senior di Economist Intelligence Unit, Xu Tianchen.
1. Peningkatan konsumsi domestik menjadi prioritas utama pemerintah
Presiden China, Xi Jinping, telah menyatakan bahwa peningkatan konsumsi domestik menjadi prioritas utama pada 2025. Kebijakan itu seiring upaya pemerintah untuk mengatasi perlambatan ekonomi yang berjuang melawan deflasi terpanjang sejak 1999.
Beijing sepakat untuk menerapkan defisit anggaran setara 4 persen produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini. Hal ini akan mendukung upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen pada 2025, di tengah hambatan krisis properti berkepanjangan, penurunan harga, dan prospek penerapan tarif ekspor yang lebih tinggi oleh AS.
Para pejabat sejauh ini mengandalkan penurunan suku bunga dan dukungan sektor perumahan untuk mendorong konsumsi. Pemerintah juga menahan diri dari pemberian uang tunai secara nasional kepada konsumen, dilansir Bloomberg.