Demo Pengemudi Truk Antivaksin Mulai Lumpuhkan Ekonomi Kanada-AS

Jakarta, IDN Times - Demonstrasi bertajuk 'freedom convoy' di Kanada masih terus berlangsung sampai saat ini. Sejak Senin (7/2/2022) pengemudi truk antivaksin sudah memblokir akses di pintu perbatasan tersibuk sepanjang Kanada-Amerika Serikat di Windsor-Detroit.
Pada akhir Januari, pengemudi truk antivaksin sudah menutup akses utama perbatasan Kanada-AS di Provinsi Alberta. Selain itu, pendemo juga sudah membanjiri Ottawa yang berdampak lumpuhnya sebagian wilayah di ibu kota Kanada itu.
1. Demonstrasi 'freedom convoy' berpusat di Jembatan Ambassador
Demonstrasi pengemudi truk antivaksin di pintu perbatasan Windsor-Detroit berpusat di Jembatan Ambassador, yang membuat akses kedua negara ditutup sementara. Padahal, jembatan itu diketahui merupakan akses utama dari Ontario, Kanada menuju ke Michigan, Amerika Serikat (AS).
Kepolisian Ontario yang berjaga di area tersebut menyarankan agar pengguna jalan lainnya untuk menggunakan akses alternatif menuju AS. Sedangkan, penjaga perbatasan menyarankan bagi para pengemudi truk yang hendak menuju ke AS atau sebaliknya untuk melintasi Sarnia yang berjarak 155 km dari Windsor.
Di sisi lain, pemilik Jembatasan Ambassador, Matt Moroun, meminta agar otoritas dari kedua negara melakukan intervensi.
"Kami menyadari bahwa pengemudi truk merupakan pekerja yang amat penting dan telah bekerja keras untuk mengirimkan barang-barang kebutuhan kita. Pemerintah Kanada juga sudah melakukan kerja yang sangat baik dengan tingkat vaksinasinya" ungkap Moroun, dilansir dari Vice.
2. Akses Jembatasan Ambassador sudah dibuka dari sisi Kanada
Dilaporkan Global News, Kepolisian Windsor pada Selasa pagi sudah membuka akses Jembatan Ambassador dari sisi Kanada. Meski begitu, akses dari Kanada menuju ke AS terlihat antrean yang sangat panjang dan terjadi keterlambatan.
Sementara itu, Departemen Transportasi Michigan masih menutup akses menuju Jembatan Ambassador dari sisi AS. Pihaknya juga mengharuskan para pengemudi yang hendak menuju ke Kanada dari Detroit agar menggunakan pintu perbatasan di Port Huron-Sarnia.
Di sisi lain, seorang pengemudi truk yang ikut dalam demonstrasi bernama Jack Dyck mengharapkan agar Ottawa segera mencabut bukti vaksinasi bagi pekerja yang hendak melintasi perbatasan dan menghapus kewajiban karantina.
"Kami tidak akan menyerah. Ini akan terus terjadi sampai semua mandat dicabut, selama mungkin. Kami harus melakukan ini. Kami akan mendapat dukungan lebih banyak lagi dan kami akan terus menekan" ungkap Dyck, dikutip dari CBC.
"Saya tidak mau divaksinasi dan saya tidak merencanakannya, dan saya punya keluarga, saya punya rumah. Maka saya rasa, saya hanya keluar beberapa minggu. Saya sudah tidak bekerja selama tiga minggu, hanya untuk melakukan ini, mencoba dan berharap mereka akan mencabut aturan ini dan saya dapat kembali bekerja," papar dia.
3. Mengganggu aktivitas industri otomotif di AS dan Kanada
Penutupan Jembatan Ambassador di perbatasan Detroit-Windsor selama beberapa hari ini telah mengganggu aktivitas perekonomian di Kanada dan AS. Area perbatasan yang dikenal sebagai pusat industri otomotif itu berdampak besar pada operasional industri tersebut.
Akibatnya, Ford memutuskan untuk menunda operasional pabriknya di Windsor dan Oakville lantaran tidak mendapatkan pasokan suku cadang dari AS.
Dilansir dari NBC News, dua perusahaan otomotif besar, seperti Chrysler Pacifica dan General Motors, sudah menutup sementara pabriknya di Michigan mulai Rabu (9/2/2022).
Penutupan Jembatan Ambassador yang berlangsung selama beberapa hari ini dikhawatirkan akan mengganggu ekonomi dan perdagangan kedua negara. Pasalnya, 30 persen lalu lintas perdagangan antara AS-Kanada diakses melalui perbatasan Detroit-Windsor.
Pihak AS juga tengah mengamati situasi demonstrasi yang terjadi di perbatasan kedua negara. Pihaknya menemukan bahwa blokade ini mengakibatkan terganggunya ekspor pertanian dari Michigan ke Kanada dan menghambat akses pekerja lintas negara, dikutip BBC.


















