Hadapi China, Australia Kucurkan Rp13 T untuk Rangkul Negara Pasifik

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia, pada Selasa (9/5/2023), mengumumkan pemberian paket dukungan transformasional ke negara-negara Pasifik.
Hal ini dilakukan guna menanggapi prioritas Pasifik dan memastikan kepentingan bersamanya dengan kawasan tersebut, guna mewujudkan lingkungan yang damai, sejahtera, dan tangguh.
"Kami meningkatkan kontribusi kami untuk prioritas keamanan Pasifik dengan 1,4 miliar dolar Australia (sekitar Rp13,9 triliun) selama empat tahun guna mendukung pendekatan pertama pada Pasifik," kata pemerintah Australia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman resmi Menteri Luar Negeri Australia.
Ini juga disebut Canberra sebagai bentuk komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan di bawah Strategi 2050 untuk Benua Pasifik Biru.
1. Australia memperbarui kemitraan dengan Forum Kepulauan Pasifik

Australia juga menyebutkan, selama 12 bulan pertama di bawah pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese, pihaknya telah mengunjungi setiap anggota Forum Kepulauan Pasifik guna memperbarui dan mendengarkan prioritas kemitraan tersebut.
"Kami akan terus memperluas dan meningkatkan skema Pacific Australia Labour Mobility (PALM) guna memaksimalkan kontribusi ekonomi terhadap ekonomi Pasifik dan kekurangan tenaga kerja di Australia," pernyataan tersebut menambahkan.
Diharapkan dengan investasi baru tersebut, Canberra dapat menghasilkan lebih banyak pengembangan keterampilan dan petugas penghubung masyarakat untuk para pekerja dari negara-negara Pasifik, serta memperkuat operasi perlindungan dan kepatuhan pekerja di Australia.
2. Berbagai komitmen Australia

Selain komitmen pada keamanan dan sektor ekonomi di Pasifik, Australia juga berkomitmen pada bantuan kemanusiaan dan memperkuat dukungan untuk kesiapsiagaan bencana.
Australia juga akan bekerja sama dan mendukung negara-negara Pasifik terhadap perubahan iklim, yang terus mengancam masyarakat di kawasan tersebut.
Pemerintah juga telah menyetujui anggaran sebesar 1,25 miliar dolar Australia (sekitar Rp12,4 triliun) untuk pembiayaan 14 proyek di sembilan negara, guna menyediakan infrastruktur penting bagi Pasifik dan Timor Leste.
Australia juga akan menggunakan soft diplomacy melalui media dan olahraga, sebagai strategi penyiaran Indo-Pasifik dan meningkatkan koneksi media guna menarik lebih banyak negara anggota Forum Kepulauan Pasifik untuk mengakses konten Australia.
3. Australia antisipasi pengaruh China

Canberra berupaya membangun kemampuan pertahanannya di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global, serta sebagai bentuk melawan pengaruh strategis China yang berkembang di kawasan.
Anggaran kedua Albanese sejak pemerintahannya pada Mei tahun lalu telah menjanjikan 1,9 miliar dolar Australia (sekitar Rp18,9 triliun) untuk lima tahun ke depan, sebagai upaya memperluas keterlibatan Canberra dengan negara-negara Pasifik, Reuters melaporkan.
Laporan anggaran mencatat, pengeluaran pertahanan yang berasal dari produk domestik bruto akan meningkat menjadi 0,2 persen lebih tinggi pada 2032-2033 di atas lintasan Partai Buruh yang diwarisi dari koalisi saat ini.