Satu Pasukan MONUSCO Tewas dalam Serangan Helikopter

Pasukan yang tewas berasal dari Afrika Selatan

Jakarta, IDN Times - Sebuah helikopter yang dioperasikan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo), atau MONUSCO, diserang pada Minggu (5/2/2023). Serangan itu menyebabkan satu pasukan dari Afrika Selatan tewas dan satu lagi terluka.

Helikopter itu diserang pada sekitar pukul 15:00 waktu setempat selama penerbangan ke Goma, ibu kota provinsi provinsi Kivu Utara. Pihak RD Kongo telah menuduh kelompok pemberontak M23 sebagai pelaku penyerangan.

Baca Juga: Fakta-Fakta ADF Dalang Ledakan Bom di Gereja RD Kongo

1. Helikopter berhasil mendarat dengan selamat

Satu Pasukan MONUSCO Tewas dalam Serangan HelikopterIlustrasi helikopter. (Unsplash.com/Daniel Klein)

Dilansir VOA News, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) telah mengeluarkan keterangan atas serangan tersebut. Mereka mengatakan serangan menyebabkan pasukannya tewas dan terluka.

"Sebuah helikopter Oryx diserang di Goma, Republik Demokratik Kongo pada Minggu 5 Februari 2023. Seorang anggota kru ditembak mati, yang lain menderita luka-luka, tetapi berhasil terus menerbangkan helikopter dan mendarat dengan selamat di Bandara Goma. SANDF sedang dalam proses memberi tahu anggota keluarga tentara yang terlibat dalam insiden malang ini," kata SANDF.

Amadou Ba, juru bicara MONUSCO, mengatakan sumber serangan itu masih belum diketahui dan lokasi persisnya belum ditetapkan.

Pimpinan MONUSCO Bintou mengutuk keras serangan tersebut yang dianggap sebagai pengecut. Dia menambahkan bahwa serangan terhadap penjaga perdamaian merupakan kejahatan perang.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya Stephane Dujarric, meminta pihak berwenang RD Kongo melakukan penyelidikan atas serangan tersebut dan segera membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Baca Juga: Ubah Strategi Perang Lawan Rusia, Menhan Ukraina Akan Diganti

2. M23 dituduh sebagai penyerang

Satu Pasukan MONUSCO Tewas dalam Serangan HelikopterIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Reuters melansir, militer Afrika Selatan maupun MONUSCO belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab atas serangan. Mereka juga tidak mengatakan senjata apa yang ditembakkan ke helikopter atau apa penyebab jatuhnya korban.

Namun, pemerintah RD Kongo menuduh kelompok pemberontak M23 sebagai pelaku. M24 sering bertempur dengan tentara Kongo di wilayah itu. Willy Ngoma, juru bicara M23, membantah melakukan serangan itu dan menyampaikan bahwa helikopter tidak terbang melewati wilayah M23.

Pada Maret tahun lalu sebuah helikopter yang dioperasikan MONUSCO jatuh di Kivu Utara, menyebabkan delapan pasukan tewas. Helikopter itu jatuh di zona pertempuran antara tentara RD Kongo dengan pemberontak M23.

Saat ini ada 18.200 pasukan MONUSCO di RD Kongo. Mereka merupakan pasukan yang mengatikan operasi PBB sebelumnya pada tahun 2010. MONUSCO memiliki misi mendukung upaya pemerintah RD Kongo untuk menstabilkan wilayah yang dilanda kekerasan pemberontak.

3. Upaya untuk mengakhiri pertempuran di RD Kongo

Satu Pasukan MONUSCO Tewas dalam Serangan HelikopterIlustrasi bendera Republik Demokratik Kongo. (Pixabay.com/jorono)

Wilayah timur RD Kongo yang kaya mineral selama beberapa dekade telah mengalami pemberontakan dari milisi. Banyak di antaranya merupakan warisan perang regional yang berkobar selama tahun 1990-an dan awal 2000-an. Sejak November 2021, kelompok pemberontak M23 yang bangkit kembali telah merebut sebagian wilayah yang kaya mineral.

Saat ini pertempuran masih terus berlanjut meskipun peta jalan perdamaian telah dibuat di Angola pada Juli tahun lalu.

Pasukan Komunitas Afrika Timur (EAC) pada November telah dikerahkan untuk membantu meredam konflik. Para pemimpin EAC telah mengadakan pertemuan pada 4 Februari di Burundi untuk menyerukan gencatan senjata.

Baca Juga: Pemberontak M23 Kuasai Kota Strategis di RD Kongo

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya