Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia 110 Kali Pedekate untuk Bantu Selesaikan Konflik Myanmar

Demo menentang kudeta junta militer di negara bagian Kayin, Myanmar, pada 9 Februari 2021. (Wikimedia Commons/ninjastrikers)

Jakarta, IDN Times - Hampir tujuh bulan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membeberkan bahwa Indonesia telah melakukan pendekatan yang sangat intensif dan secara inklusif untuk membantu menangani masalah Myanmar.

“110 pendekatan telah dilakukan, baik berupa pertemuan in person, virtual, maupun melalui percakapan per telepon, termasuk pendekatan saya secara in person baik dengan Menlu National Unity Government (NUG) maupun Menlu Dewan Administrasi Negara (SAC) dalam beberapa kali,” kata Retno, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (7/7/2023).

“Dan juga pendekatan Office of Special Envoy, baik dengan Ethnic Resistance Organizations (EROs), wakil-wakil partai politik, dan CSO serta pihakpihak lain di Myanmar,” lanjut Retno.

1. Pendekatan adalah aspek penting

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Retno kembali menekankan pendekatan dengan semua pihak adalah kunci dari implementasi Lima Poin Konsensus (5PC) untuk membantu Myanmar. Menurut Retno, pendekatan bukan merupakan tujuan namun merupakan alat untuk mencapai tujuan yaitu dialog inklusif untuk mencapai perdamaian yang kuat dan kokoh.

“Pendekatan yang intensif dan inklusif penting dilakukan dan menjadi kunci untuk membangun kepercayaan, mendengarkan posisi masing-masing pihak, mencoba membangun jembatan untuk mempersempit perbedaan," ujar Retno.

Dia mengatakan pendekatan juga mendorong deeskalasi kekerasan dan renouncing the use of force. "Mendorong dialog inklusif dan mengajak semua pihak untuk membantu dan mendukung pemberian bantuan kemanusiaan dengan prinsip no one left behind,” lanjutnya.

2. Pendekatan adalah building block

Situasi di Myanmar sampai saat ini sejak kudeta militer Myanmar awal Februari 2021 lalu. (Twitter.com/TostevinM)

Retno juga menyampaikan pendekatan dengan beberapa pihak ini adalah building block yang pertama. Saat ini, menurutnya, sudah waktunya building block kedua mulai dibangun yaitu mendorong dialog di antara para pihak menuju dialog inklusif nasional.

"Oleh karena itu, dalam pertemuan saya, baik dengan Menlu NUG dan Menlu SAC, saya telah sampaikan pentingnya dialog inklusif,” tutur dia.

Dialog inklusif merupakan satu-satunya way forward. Jika para pihak menginginkan perdamaian yang durable di Myanmar. Semua pihak luar harus mendorong dialog inklusif di Myanmar.

3. Indonesia juga dekati negara tetangga Myanmar

Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Sementara itu, selain melakukan pendekatan dengan Myanmar, Indonesia juga melakukan pendekatan dengan negara-negara tetangga Myanmar dan pemain kunci lainnya.

“Dengan pesan utama, agar mereka mendukung implementasi Five Poin Konsensus,” tegas Retno lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us